Rookie Exam #2

Selamat sore, saya adalah Rookie Examiners untuk kali ini. Namaku Shun Hikari, partnerku Patamon. Seekor Digimon bertipe mamalia yang dapat terbang.

Pertama, silakan baca peraturan selengkapnya di sini. Pahami aturannya baik-baik.

Kedua, saya akan menjelaskan kondisi arena untuk Rookie Exam kali ini. Arena berada di sebuah stadion terbuka (seperti stadion sepak bola) yang ditengahnya terdapat arena berbentuk lingkaran yang berdiameter 500 m. Bagi para Trainer, dilarang untuk memasuki arena saat Digimon sedang bertarung.

Sebelum memulai ber-RP, silakan mengisi absen di sini dengan "Saya hadir dan saya siap untuk memulai Rookie Exam"

Ingat, pengocokan dadu dilakukan setelah wasit memulai pertandingan bukan saat mengisi absen.

OK, mungkin ini saja yang saya sampaikan. Silakan mengisi absen

"Saya hadir dan siap memulai Rookie Exam"

"Wasit hadir dan wasit siap mengawasi Rookie Exam..."

Saya hadir dan siap mengikuti ujian.

Saya hadir dan Siap Mengikuti Ujian.

Tap...
Tap...
Tap...
Terdengar suara langkah kaki di sepanjang koridor pintu masuk menuju arena yang berjalan dengan perlahan. Dari balik kegelapan, tampaklah siluet seseorang berambut hitam berponi yang menutupi alis kanannya dan di sisi kepalanya terdapat siluet seekor makhluk yang terbang.

Tak lama kemudian, sosok tersebut akhirnya muncul dari balik kegelapan yang langsung disambut oleh silaunya cahaya mentari. Spontan matanya sedikit menutup dan berusaha untuk membiasakan kembali matanya dengan cahaya.

Pemuda beriris oranye itu memandangi seluruh isi stadion yang belum ada siapaun di dalamnya. Shun Hikari, pemuda itu tersebut akhirnya memutuskan untuk berdiri bersandar di stembok yang berada di sebelah pintu masuk koridor sebelah kanan.

Makhluk terbang tersebut akhirnya bertengger di pundak Shun
"Semua ini berjalan begitu cepat ya, Pata" ujar Shun
"Begitulah, Shun. Waktu terasa begitu cepat jika kita menikmati setiap waktu yang berlalu" timpal makhluk tersebut yang bernama Patamon
"Iya juga ya, lalu apa kau siap untuk menjadi Examiners kali ini, Pata?" tanya Shun kembali
"Aku siap jika kau siap Shun" jawab Patamon sembari tersenyum

OK, sekarang sepasang Trainer dan Digimon-nya ini hanya diam menatap langit menunggu Nagisa dan yang lainnya datang

Srak,,,,Srak,,,,,Srak,,,,
Suara langkah kaki Trdengar Semakin dekat ke arena. Dari dalam arena Suara lngkah kaki tersebut Semakin dekat saja. Tampaklah sosok pemuda berbadan jangkung memasuki arena. Rambutnya yang tersisir rapi terlihat menyembul ke atas. Setelah memasuki area ujian Sosok tersebut kini tampak jelas. Ia adalalah Takumi, dan yang ada di atas kepalanya itu adalah Tsumemon, pokemon yang sangat misterius keberadaannya.

Baru saja ia melalui ujian ITE dan sekarang ia telah mengikuti ujian RE. Kali ini Ia sangat bersemangat untuk mengikuti ujian tersebut. dan ia mulai memperkenalkan dirinya pada Sang penguji yang telah memasuki arena yaitu Shun Hikari. Perkenalkan namaku Takumi dan ini partnerku Tsumemon. Mohon bimbingannya *Sambil membungkuk memberi hormat*.

Trap...
Trap....
Trap......
Terdengar langkah kaki dengan irama khusus memasuki arena. Dari dalam arena terlihat siluet sosok Pemuda berbadan jangkung mendekat dengan gaya rambut yang spike dengan model harajuku. Ia tiada lain dan tiada bukan adalah Kazuhiko. dan partnernya tampak seperti seekor rubah.

Sesampainya di dalam arena terlihatlah lapangan hijau membentang dan di sana Sudah ada dua orang yaitu temannya Takumi dan sang penguji Shun Hikari. Ia merasa sangat bersemangat pada hari ini karena baru saja ia lolos ujian ITE dan sekarang ia sudah mengikuti ujian RE. Senyuman penuh semangat terukir di wajahnya. "Baik, waktunya memperkenalkan diri.", katanya penuh Semangat. "Perkenalkan nama saya Kazuhiko, dan ini partner saya Viximon sering juga dipanggil Pokomon. Mohon bimbingan dan petunjuknya.", kata Kzuhiko dengan penuh hormat seraya membungkukkan badannya pada Shun Hikari. "Yosh, Taku kita akan bekerjasama lagi sehingga kita akan memenangkan pertarungan ini. Kita tungggu rekan kita lagi satu Nagato Haruka, dan lawan kita kali ini menggunakan Digimon tipe terbang sedangkan kita menggunakan pertarungan jarak dekat.", kata Kazuhiko sambil menepuk pundak Takumi.

Seorang gadis dengan kulit putih mulus terlihat tengah berjalan menuju arena pertandingan. Langkah kakinya terlihat sangat anggun menyusuri hamparan pasir yang membentang dihadapannya. Gadis itu mengenakan kaos lengan panjang berwarna hitam, dipadukan dengan rok mini yang senada. Ia juga mengenakan sarung tangan berwarna ungu dan sepatu kets berwarna pink. Sungguh gadis yang terlihat sangat manis bagi yang menganggapnya tentunya.

Diatasnya, tampak terbang seekor anak ayam. Ups, maksudnya anak burung, dengan bulu berwarna pink serta cincin yang melekat di kaki kirinya. Anak burung itu adalah Piyomon, partner-nya. Digimon itu tampak terbang rendah dan terus mengikutinya. Setelah beberapa lama berjalan, akhirnya mereka sampai di sebuah lapangan berbentuk lingkaran dengan diameter 500 m. Hem, arena seperti ini lebih baus daripada arena dalam ruangan. Karena ya, ujung-ujungnya juga ya, pasti hancur. Lihat saja arena ITE kemarin, hampir seluruh langit-langitnya hancur akibat ulah Gigimon, partner adik sepupunya.

Ia tampak tersenyum sambil menghadap kearah peserta kali ini. Pesertanya ada tiga orang, Kazu-San, Takumi-San, dan adik sepupunya, Nagato. Piyomon yang tadi terbang disekitarnya langsung mendarat ketengah arena pertandingan.

"Baiklah, dua orang sudah datang, tinggal tunggu satu lagi," ujarnya sambil melipat kedua tangannya didepan dada. Pandangan matanya menerawang kearah depan. Dimana sosok pemuda berambut coklat itu? Dan dimana wasitnya?

Oh iya. Awalnya, ia sebenarnya terpilih sebagai wasit. Namun, karena pesertanya tiga orang, ia diminta untuk menjadi Examiners bersama Shun. Baru kali ini ada dua Examiners dalam satu ujian, apalagi ujian Rookie. Karena ini baru ujian Rookie yang kedua. Dan, sebenarnya baru kali ini juga dia bertindak sebagai Examiners. Huft, jujur, rasanya sedikit gugup. Apalagi yang kita uji adalah teman baik kita sendiri.

'kalau wasitnya tidak datang maka aku akan mematahkan lehernya, lihat saja,' batinnya sambil terus menerawang kerah depan, sesekali ke kiri dan kekanan.

Di hari yang cerah itu, seketika menjadi gelap dan mulai mendung bersamaan dengan datangnya seorang pria yang sedang menaiki semacam seekor harimau, mereka berjalan pelan masuk ke dalam battle arena. "kalian semua sudah datang ? RK, YT, cewek menyeramkan, cowok gak jelas, ah kurang Nagato, kita tunggu Nagato dulu, lalu kita mulai ujiannya." ujar Matt pada 'anak didiknya itu.'

Seorang pemuda berambut coklat emo terlihat tengah berjalan diantara hamparan pasir menuju arena ujian Rookie kali ini. Arena ujian Rookie kali ini berada diluar ruangan untuk menghindari penghancuran atas gedung ujian seperti yang sudah-sudah. Terutama pada saat dirinya diberi kesempatan untuk menjadi Examiners saat ITE ketiga. Hampir seluruh langit-langit bangunannya roboh karena diterjang Heated Bubble milik Gigimon-nya. Ya, mau bagaimana lagi, ia tak punya pilihan lain bukan?

Di kepalanya terdapat seekor Digimon berwarna merah darah dengan sepasang telinga berbentuk sayap. Bentuk tubuhnya menyerupai mamalia berkaki empat, namun dia bukan mamalia, namun naga. Digimon-nya ini juga punya sepasang taring yang bisa digunakan untuk mengigit musuh. Dan satu lagi yang harus diperhatikan, Digimon-nya ini punya gerakan khusus untuk menghindari serangan ataupun menyerang, yaitu berputar. Digimon-nya itu bernama, Gigimon.

Digimon-nya itu tampak senang saat berada diatas kepalanya. Itu terlihat dari sikapnya yang tak henti-hentinya tertawa. Entah apa yang lucu. Tanpa sadar, ia tersenyum saat melihat Digimon-nya bersikap seperti itu. Bahagia Digimon-nya, adalah bahagia dirinya juga. Dan sebentar lagi, Digimon-nya ini akan berubah menjadi naga yang sesungguhnya. Dan hal itu sangat dinantikannya. Selain menjadi kuat, ia juga bisa berbicara. Benar-benar menyenangkan saat membayangkan hal itu terjadi. Kira-ira Digimon-nya ini akan menjadi Digimon apa lagi selanjutnya ya? Em, pastinya dengan bentuk seperti naga yang lebih besar dan warna merah darah.

Tanpa terasa, langkah kakinya akhirnya terhenti pada sebuah lapangan bundar dengan diameter kurang lebih 490 m. Tampak semua orang telah berada dalam posisinya masing-masing. Dua Examiners didepan, Nagisa-Nee dan Shun, Digimon Trainer yang telah lebih dahulu mencapai level Rookie. Sementara disampingnya, sudah ada Riku-San dan Yoshi-San yang akan menjadi partner ujiannya kali ini. Em, bahkan Matt-Senpai telah datang. Dia yang akan menjadi wasit kali ini. Namun ada yang berbeda, kalau sebelum-sebelumnya Matt-Senpai datang bersama Gabu, kali ini ia datang bersama seekor harimau berwarna biru. Itu pasti evolusi dari Gabu dengan level yang lebih tinggi.

"Maaf aku terlambat," ujarnya sambil tersenyum simpul. Ia pun melepaskan Digimon-nya ketengah arena untuk bersiap-siap memulai ujian. Tiga lawan dua, jelas Examiners kalah jumblah, namun mereka bertiga kalah kekuatan. Harus ada permainan strategi yang bagus disini. Ia tak begitu khawatir, karena Riku-San adalah ahli fisika disini. Jadi, mungkin saja mereka bisa memanfaatkan alam lagi dalam ujian kali ini.

Matt tersenyum melihat kedatangan Nagato yang memiliki digimon yang menurutnya cukup gila. "hei garu, bagaimana menurutmu dengan gigimon milik Nagato ? Gila bukan ? Lihat saja, kerjaannya hanya tertawa saja, belum lagi anak ayam pink itu, manja sekali, dan lagi, patamon, terlalu bulat buatku, membuat semua orang ingin memaka...", "sudahlah Matt, bukankah ujian kali ini sudah harus kau mulai ?" perintah Garurumon pada Matt yang sebelumnya telah memotong perkataan Matt. Matt berjalan ke tepi arena. "pertandingan dilakukan tanpa batas waktu, biar aku yang tentukan, peraturannya sama seperti dulu, 2 orang dengan point terendah tidak akan diluluskan, siap ? Mulai !!!" Matt akhirnya membuka ujian Rookie kali ini.

Ia hanya tersenyum tipis saat melihat R.K dan Y.T datang dan langsung memperkenalkan diri sembari membungkuk di hadapannya "Hei, tak perlu seperti itu. Aku ini kan lebih muda daripada kalian," ujar Shun polos. Ia pun kemudian maju beberapa langkah ke depan yang diikuti dengan terbangnya Patamon ke dalam arena dan langsung mendarat dengan mulus.

Tak lama, tibalah rekan-nya dalam Rookie Exam kali ini, Nagisa. Bedanya kalau dulu mereka bekerjasama sebagai peserta, sekarang mereka bekerjasama sebagai Examiners kali ini. Jujur, hal ini masih belum dapat dipercaya, rasanya baru kemarin ia tiba di Digital World ini, dan sekarang Poyomon-nya telah menjadi Patamon dan ditunjuk menjadi Examiners. Tanpa banyak bicara, Piyomon milik Nagisa langsung mendarat di samping Patamon. "Nagisa, sepertinya Piyomon-mu sedikit meragukan untuk ukuran Digimon berlevel Rookie," celetuk Shun dengan suara pelan sehingga hanya dapat didengaar olehnya dan Nagisa

Setelah beberapa lama menunggu akhirnya sang wasit Matt-senpai tiba, diikuti oleh Nagato yang tiba tak lama kemudian. Setelah itu Matt-senpai hanya berbicang dengan Digimon miliknya yang sepertinya bukan Gabumon, mungkin Gabumon sudah berevolusi. Setelah mereka selesai berbincang, Matt-senpai selaku wasit segera memberi aba-aba untuk mulai pertandingan "OK sekarang siapa yang ingin menyerang terlebih dahulu?" tanya Shun pada seluruh peserta ujian kali ini. Shun sekarang hanya berdiri dengan santai dan kedua tangannya yang ia lipat di depan dada

"Ehm,,,Walaupun kalian masih lebih muda dariku tapi disini kalian adalah pengujiku. Seorang peserta wajib memberi hormat pada pengujinya dengan tidak membedakan tingkatan usia sekalipun.", Kata Kazuhiko membalas perkataan Shun dengan senyuman. "Hemmmmm,, jadi lawan kita kali ini adalah digimon dengan type terbang yah. Dari data yang aku kumpulkan kebanyakan teknik yang mereka gunakan adalah serangan jarak jauh. misalnya untuk Patamon serangannya antara lain: Air Shot (Boom Bubble) serangannya berupa Inflates self with air and expels shots of air, Tai Atari (Body Blow/Slamming Attack serangannnya berupa Tackles the enemy, Hane Binta (Wing Slap/Rapid Wing Attack) serangannya berupa Slaps foe with its ears, Patapata Hover serangannya berupa Flies through the sky, Air Slam serangannya berupa Flies up to slam into the foe, Thousand Wing serangannya dengan Begins spinning into the air while attacking the enemy with its ears. Sparking Air Shot serangannya dengan menmbakkan udara ke arah lawan, Pretty Rush.

sedangkan piyomon Magical Fire (Spiral Twister) dengan serangannya Shoots ethereal flames, Piyorin Attack (Cheep Cheep Attack) serangannya berupa Flies into the air, covers self in flames, and dives down into the opponent, Dash Tsuibami(Dash Pick/Turbo Pecker) serangannya berupa Dashes at the enemy and pecks it. Katai Kuchibashi(Hard Beak/Pecking Attack) menyerang dengan Pecks foe with beak, Tsuibami Attack(Pick Attack) serangannya berupa Attacks a specific spot on the foe with its beak, Ostrich Kick menyerang dengan Flapping air attack, Spiral Wing menyerang dengan melakukan Cartwheels into the foe. Kombinasi angin dan api yang bagus. Tapi tenang saja kita pasti bisa menang, karena kita memiliki ikatan yang kuat dan teman-teman yang kuat pula serta dapat kita percayai. Iyakan Viximon?", kata Kazuhiko pada Viximon seraya membiarkannya berlari ke tengah arena. "Vivivivi...", Viximon membalasnya denganpenuh semangat.

Ia langsung melipat kedua tangannya didepan dada sambil memperhatikan keadaan. Setidaknya kali ini ia harus berhati-hati untuk menyerang bila tidak ingin angin topan yang kemarin terjadi lagi disini, dan mungkin jauh lebih besar sehingga mereka semua terhisap kedalamnya dan terlempar jauh ketempat yang bahkan belum mereka ketahui sebelumnya.

'Patamon, Piyomon, kedua-duanya tipe terbang. Dengan kata lain, serangan mereka terletak pada serangan fisik. Memanfaatkan energi kinetik, percepatan, dan gravitasi. Memanfaatkan tenaga yang dihasilkan ketika mereka turun meluncur dari atas langit. Sepertinya itu cukup beresiko, namun cukup kuat untuk mengalahkan kami semua,' batinnya serius.

Ia kemudian melirik kearah Digimon milik Takumi-San dan Riku-San yang telah berevolusi menjadi Tsumemon dan Viximon. Kedua-duanya punya serangan jarak dekat dan menengah, sementara dirinya punya serangan jarak dekat dan jauh. Menguntungkan sih, baginya. Namun, ia kesulitan untuk menemukan serangan kombinasi antara mereka semua. Jangankan kombinasi, serangan untuk menyerang saja ia belum punya.

Hem, bila Examiners-nya hanya satu, pasti semuanya akan menjadi lebih mudah. Bila kita terfokus pada salah satu Examiners dan memojokannya, Examiners yang lain pasti akan langsung menyerang. Dan itu sungguh kerugian. Sepertinya bila mereka tidak terlalu bekerja sama saat ini tidak akan apa-apa, yang penting saling melindungi.

Ia kemudian melirik Patamon. Serangan angin yang dimiliki Patamon bisa memperkuat serangan elemen api milik Piyomon. Ugh, ia jadi berfikir, apakah ujian ini tidak terlalu berlebihan? Tidak? Ya, tentu tidak. Kami akan melewati ini. Berhubung belum punya ide, ya sudah serangan bebas saja dulu sambil menemukan strategi.

"Gigimon, Heated Bubble pada Patamon," perintahnya sambil melipat kedua tangan didepan dadanya. Mungkin terlihat seperti peserta bodoh, yang menyerang tanpa difikirkan dan direncanakan terlebih dahulu. Namun sebenarnya tidak seperti itu, ia hanya mencoba menyerang sambil menunggu untuk menemukan strategi.

Ia kemudian melirik kearah Nagisa-Nee, kakak sepupunya. Untuk sementara, sebaiknya jangan menyerang Piyomon dulu. Serangan apinya bisa sangat berbahaya. Serangan Heated Bubble miliknya mungkin bisa saja malah memperkuat serangan api milik Digimon Burung itu.

Selamat siang.
Pengumuman.

Melihat aktifitas dari Nagisa Sakura di forum digindo selama kurun waktu 24 jam adalah 0%, maka, saya menghapus dan mencoret Nagisa Sakura dari tim examiners pada RE kali ini, jadi examiners kali ini cuma Shun Hikari saja.

Terima Kasih.

"Tsumemon, bersiaplah. kita akan bertarung kali ini tetap semangat. Kau adalah digimon misterius walaupun seranganmu sekarang cuma satu jenis tapi kau diannugrahi kecepatan yang luar biasa yang setara dengan Viximon. Dan kekuatan misteriusmu akan sangat berguna saat ini. Iyakan-Tsumemon?", kata Takumi pada Tsumemon diiringi senyuman.

Terlihat Gigimon telah memulai serangan. Terlihat Takumi sedang berpikir keras memanfaatkan serangan Gigimon. "Baiklah kalau begitu, Tsumemon Sekarang serang patamon dengan mengikuti serangan buble Heat dari gigimon", instruksinya dikeluarkan.

"Ayo Viximon, sekarang giliiranmu menyerang, jangan mau kalah dari yang lainnya.", katanya pada Viximon. "Baiklah, karena Takumi memanfaatkan keceptannya bergerak dibelakang Bubble Heat sehingga menambah kecepatan gerak bubble heat.", katanya dalam hati. "Viximon maju saja sekarang ke arah Patamon, lampaui kecepatan Bubble heat dan saat kau sudah ada di dekat Patamon, perhitungkan juga kecepatan bubble heat sehingga berjarang 10 langkah dari patamon, lalu keluarkan gas beracun", kata Kazuhiko sambil tersenyum. "Hmm, Kecepatan dari Tsumemon, energi panas dari gigimon dan gas beracun dari Viximon. Kombinasi yang pas untuk saat ini. Panas dari bubble heat akan memuaikan gas beracun Viximonku sehingga gasnya akan lebih cepat memuai dan akan lebih cepat memenuhi atmosfer Patamon. Walaupun ia akann terbang ke atas maka akan lebih menguntungkan karena jika ia bergerak keatas maka gas beracun tersebut akan mengikutinya bergerak ke atas. Jika ia menghalaunya dengan sayapnya maka setidaknya ia menghisap gas tersebut. Selain itu Patamon juga perlu bernafas sehingga setidaknya ia akan menghirup gas tersebut. walaupun pada awalnya sedikit yang terhirup tapi lama-kelamaaan racunnya pasti akan masuk ke tuubuhnya. Semakin lama ia akan melemah karena racun tersebut akan semakin membuatnya lemah. Gigimon akan mendukung gasku sedangkan Tsumemon akan melakukan tugas akhirnya sebgai eksekutor.", kata Kazuhiko dalam hati memulai analisanya.

Selama pertandingan diadakan, dari atas langit, jatuhlah sesosok manusia dengan digimonnya, orang itu berjubah dan menutupi wajahnya, sedangkan digimon miliknya berwarna putih dan berbentuk menyerupai seekor anjing laut. Orang itu lalu mendarat tepat disamping shun. "halo semua, aku adalah ITE, pengganti sementara Nagisa Sakura, dan ini digimonku, Gomamon, Goma, ucapkan salam pada mereka." "hai semua, namaku Gomamon, salam kenal dan mohon kerjasamanya." ucap Gomamon pendek.

Baiklah, ujian kita adakan kembali, dan yang menjadi examinersnya adalah shun, tapi kalau nagisa mau jadi examiners, boleh saja. Jadi 1 vs 3, silahkan dimulai kembali.

Lupakan yang dikatakan oleh Matt-Senpai... Aku takkan membiarkan Shun, partnerku dikeroyok begitu saja...

---

Ia tak tinggal diam saat melihat Shun diserang secara bertubi-tubi oleh ketiga peserta. Perasaannya sekarang berada diantara khawatir dan kesal. Tentu saja, selain mengkhawatirkan Shun, ia juga kesal karena cuma Shun saja yang diserang. Memangnya Piyomon-nya kurang apa untuk diserang?

"Piyomon, hantam Patamon," perintahnya. Ia mengamati keadaan. Tsumemon sedang mencoba untuk menyerang dengan cakarnya sementara Viximon dan Gigimon membuka jalan. Heated Bubble dari Gigimon mempercepat pemuaian gas beracun, cerdik juga. Tapi, ia tau kalau burung memiliki pundi-pundi udara dalam paru-paru mereka, karena burung tidak bernafas saat terbang. Dengan kata lain, hanya Piyomon yang bisa mengalahkan teknik gas beracun itu. Piyomon pun langsung menghantam Patamon kearah kanan. Sementara setelah itu, dirinya terbang semakin tinggi keatas langit. Digimon-nya itu kemudian menembakan tiga buah bola api kearah Viximon, Gigimon, dan Tsumemon dari atas langit. Gesekan antara udara di atmosfir dengan fireball milik Piyomon-nya telah membuat fireball semakin membesar dan akan menimbulkan ledakan yang besar ketika menghantam permukaan bumi (seperti meteor).

"Sepertinya kau harus berterima kasih padaku Shun," ujarnya sambil merlipat kedua tangannya didepan dada. Ia tak menoleh kearah Shun, pandangan matanya terus tertuju pada arena pertarungan.

"Tsumemon, menghindar ke belakang.", kata Takumi. "Walaupun burung mempunya pundi-pundi udara akan tetapi pundi-pundi udara tersebut juga mempunyai batas penyimpanan oksigen. Burung hanya menggunakan pundi-pundi udara disaat ia terbang. Nah disinilah kelemahannya. Untuk mengisi ulang kembali persediaan oksigennya, burung harus berhenti terbang dan mendarat untuk beberapa menit. Jika ia berhenti terbang maka ia harus mendarat di tanah (karena di sini tidak ada pohon). Disaat itu terjadi aku akan memanfaatkannya. Tanah atau daratan adalah kekuasaan petarung jarak dekat. Jika ia tidak ingin diserang maka ia harus selalu terbang, ika ia terbang maka ia akan menghabiskan energinya yang berarti secaraa tidak langsung akan mengurangi persediaan oksigen di pundi-pundi udaranya. Apalagi jika ditambah dengan mengeluarkan serangan, tentunya energi yang dikeluarkan juga lebih besar daripada hanya terbang biasa. ", Takumi memulai analisanya yang juga tidak kalah dari R.K. "jika kita ingin menang kali ini maka yang kita perlukan adalah bertahan dan menghindar dengan sabar, serta menunggu kesempatan untuk menyerang balik.", bisik Takumi pada ke-dua rekannya yaitu R.K dan Nagato.

Shun hanya tersenyum tipis saat melihat serangan kombinasi dari ke 3 peserta Rookie Exam kali ini. Seraangan yang menggabungkan antara gas beracun, gelembung bertekanan tinggi, dan hantaman langsung, benar-benar menarik.

"Pata, segera...," kalimat Shun terpotong karena terkejut melihat Piyomon menghantam Patamon dengan keras ke arah kanan, sehingga Patamon terguling-guling dengan keras di tanah. Beruntung Patamon meredam benturan tubuhnya di tanah menggunakan sayapnya atau lebih tepatnya bukan sayap, melainkan telinga besar yang melekat di kepalanya.

"hentakkan sayapmu dengan keras!," perintah Shun pada Patamon. Patamon yang masih terguling akhirnya menghentakkan sepasang sayapnya, sehingga ia pun berputar dengan cepat di ketinggian 5 kaki dan ia segera memanfaatkan kesempatan itu untuk berubah menjadi posisi terbang dan berada di sisi Piyomon "Hei, ini sakit tahu" ujar Patamon pada Piyomon

Melihat Piyomon menyerang ketiga Digimon yang ada di depannya, Shun kemudian memerintahkan Patamon "Patamon, lakukan support pada fire ball Nagisa menggunakan Air Shot!" perintah Shun.
"Baik!" Patamon mulai menghirup udara dalam-dalam dan segera mengeluarkan beberapa bola angin yang menghantamkan fireball. Sekarang Bola api tersebut terlihat makin besar dan cepat

"Apa Nagisa? Berterima kasih padamu? Apa kau serius?," ujar Shun meledek "iya, iya, terimaksih ya Nagisa" sambungnya sambil memberikan senyuman tulus ke arah Nagisa

Melihat Shun yang dihantam oleh Piyomon hingga terguling-guling ditanah dan dilanjutkan dengan tembakan fire ball oleh piyomon maka R.K memerintahkan digimonnya untuk mundur. "Viximon, kembali ke belakang, kita susun ulang strategi kita.", kata Kazuhiko pada Viximonn sambil tersenyum. Sesaat setelah ia menyuruh Viximon mundur Takumi membisikkan sesuatu padanya. "Heeemm, jadi begitu yah, baiklah aku juga punya ide yang menarik", balas Kazuhiko sambil tersenyum.

Kemudian R.K berbisik pada Nagato. "Nagato-kun Bisa tidak kau membuat kubah menyerupai bola dari Heat bubble-nya tapi berlubang dibawahnya dengan ukuran yang pas untuk Viximonku sehingga ia bebas bergerak dan bisa keluar. Ideku seperti ini pertama-tama Gigimon membuat dua buah kubah dari bubble heatnya, lalu Viximon akan melompat dengan menggunakan bantuan dari punggung Gigimon sebagai batu loncatan. kemudian Viximon akan menaruh gas beracun di dalam kubah tersebut, setelah Viximon keluar dari kubah tersebut maka cepatlah tambal kubah tersebut, begitu juga dengan kubah kedua. Setelah selesai ditambal tembakkan bola pertama dengan mendorongnya menggunakaan bubble heat ke arah Patamon dan bola ke arah Piyomon. Teruslah menembakkannya hingga kedua kubah bola tersebut mencapai mereka berdua. Jika Piyomon menembakkan bola apinya ke arah bola tersebut maka bola tersebut akan meledak dan gas beracunnya akan tersebar di atmosfer Piyomon. Selain itu gas tersebut akan meledak karena gas beracn pasti akan mengandung unsur amonia yang sangaat midah meledak jika terkena api.". "Dan untukmu taku kau harus berjaga-jaga sehingga rencana ini sukses", bisiknya pada Takumi.

"Maaf, aku hanya mengikuti perintah. Lagipula, kufikir kau sedang terpojok tadi," ujar Piyomon jujur. Beberapa saat kemudian, ia terbang semakin tinggi keatas langit. Detik berikutnya, ia langsung berhenti mengepakan sayapnya dan meluncur terbang membentuk pola lingkaran. Bukan untuk menyerang, namun untuk mengisi kembali udara didalam paru-parunya. Kebanyakan burung mungkin harus mendarat terlebih dahulu untuk mengisi kembali paru-paru dan pundi-pundi udara mereka, namun juga ada cara lain yaitu dengan berhenti mengepakan sayap dan meluncur. Jadi, tanpa perlu mendarat atau bertengger pun, Piyomon tetap bisa bernafas.

Serangan Fireball milik Piyomon tambah diperbesar dan diperkuat dengan Air Shoot dari Patamon. Serangan itu pun tambah membesar dan langsung menghantam arena. Ledakan besarpun terjadi. Tiga buah kawah berukuran sedang tercipta dipermukaan arena. Ia tak bisa melihat apakah ada yang terkena atau tidak dari dampak serangan itu karena debu dan asap akibat ledakan itu bercampur dan menghalangi pandangan mata.

"Kombinasi yang bagus Shun," ujarnya ceria sambil mengacungkan jempolnya kearah Shun.