Forum RPG Digimon Indo
Selamat datang di forum Digindo, forum digimon yang berbasis RPG.

Jangan ragu untuk bergabung ya ^^....
Forum RPG Digimon Indo
Selamat datang di forum Digindo, forum digimon yang berbasis RPG.

Jangan ragu untuk bergabung ya ^^....
Forum RPG Digimon Indo
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Forum RPG Digimon Indo

Forum digimon berbasis roleplay
 
IndeksPortalPencarianLatest imagesPendaftaranLogin

 

 Home....

Go down 
+2
Shun Hikari
Yamato Ishida
6 posters
Pilih halaman : 1, 2  Next
PengirimMessage
Yamato Ishida
Administrator
Administrator
Yamato Ishida


Jumlah posting : 299
Digimon Points : 9122
Join date : 30.04.12

Home.... Empty
PostSubyek: Home....   Home.... I_icon_minitimeFri May 18, 2012 11:47 am

Time Setting, Place and environtment

Jam dan waktu : Pukul 9.34 am waktu digital.
Tempat : di dalam mesin teleportasi, 3 menit sebelum sampai ke rumah Yamato Ishida.
Suasana (di dalam mesin teleportasi) : panas, pengap dan sulit bernafas.
Suasana (di rumah Yamato Ishida) : sejuk, dingin dan cerah.
_____________________________________________________________________________

Suasana di kala mereka semua berada di dalam mesin teleportasi begitu panas dan pengap, diwarnai dengan keringat yang bercucuran hasil dari pembakaran di dalam tubuh yang berlangsung sagat cepat, tentu saja karena disokong oleh hawa yang sangat terasa panas di dalam mesin itu, tatkala mereka sedang berada di dalam kondisi yang cukup "kritis", benturan terjadi pada mesin teleportasi milik Matt tersebut, entah apa yang menghantamnya, tapi, dari skala getarannya, kemungkinan benda tersebut tiga kali lebih besar dari mesin yang sekarang mereka gunakan untuk sampai ke rumah Matt.

"si-sial, benturan tadi membuat kepala-ku berdarah terbentur dinding alat ini, auwh, perih sekali.." Matt ternyata terkena dampak dari benturan yang cukup keras tadi, kepala bagian depannya, nyaris di bagian dahinya mengeluarkan darah segar yang tak henti-hentinya bercucuran karena telah terbentur dengan dinding dari mesin teleportasi miliknya sendiri. "aukh." Matt mengerang kesakitan namun suaranya ia pelankan, agar teman-teman barunya itu tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Matt kemudian memanggil Gabumon yang sedang berdiri di depan pintu mesin teleport itu dengan menggunakan tangannya, Gabumon yang sadar ia telah dipanggil oleh Matt kemudian berjalan perlahan ke arah Matt. "ada apa Matt ?" tanya Gabumon pada Matt, Matt-pun menjongkokkan dirinya untuk menyeombangkan tinggi tubuh Gabumon dengan dirinya, sepertiya Matt akan membisikkan sesuatu pada Gabumon. "sttt, jangan ribut, kau lihat dahiku ini ? ya, berdarah, aku ingin meminta pertolonganmu Gabu, alihkan perhatian mereka dari diriku, agar mereka tidak tahu apa yang terjadi padaku, oke ? kalau kita sampai nanti, akan kubuatkan sup kari yang enak." pancing Matt pada Gabumoon, Gabumon mengacungkan jempolnya pertanda ia telah megerti.

Gabumon-lalu berjalan ke arah semula ia berdiri tadi dan menyeka keringat yang ada di tanduknya, lalu mulai bernyanyi dengan nada sumbangnya. "lalalala nani ? naninani lala ? lalalala nani ? naninani lala ?" Gabumon yang sedang kebingungan menentukan lirik dari lagu yang akan dinyanyikannya tersebut kemudian mengeluarkan perkataan yang tidak begitu jelas di telinga para teman-teman Matt, Matt tersenyum mendengar partnernya itu bernyanyi dengan nada yang begitu membingungkan dan lirik yang sangat tidak jelas, sementara itu, Matt mulai memojokkan dirinya dan membalikkan dirinya ke pojokan untuk menghindari "sorotan" mata dari teman-temannya.

"bruk, aukh" suara jeritan Matt terselubungi dengan suara mesin teleportasi yang nyatanya telah sampai ke tujuan semula. Tak terasa waktu telah berjalan tiga menit pasca keberangkatan mereka dari stasiun menuju ke rumah Matt, benturan kembali terjadi, kali ini tidak terlalu kuat dan tidak separah benturan pertama namun Matt yang ada di pojokan mesin tersebut terbentur untuk kedua kalinya. Gabumon dengan sesegera mungkin membuka pintu mesin tersebut agar Matt tidak kehilangan darah lebih dari ini. "baik kawan-kawanku, silahkan kalian cepat keluar dari mesin ini sebelum mesin ini meledak !!! ayo cepat lari !!" Gabumon yang sedang memikirkan cara agar Matt tetap aman dari pandangan teman-temannya rupanya menipu mereka dengan iming-iming bahwa mesin tersebut akan meledak, Gabumon lalu menunjuk ke arah belakang mesin tersebut pertanda bahwa mereka akan selamat jika ada di belakang mesin tersebut.

"Matt, ayo cepat kita lari dari sini !!" ajak Gabumon pada Matt, namun alangkah mengagetkannya, darah sudah bercucuran di kening dan terus mengalir ke mulut dan dadanya. "ba-baik Gabu, te-terima kasih..." lirih Matt, tampaknya Matt telah kehilangan darah cukup banyak, membuatnya lesu dan sangat letih. Tak lama setelah itu Matt dibopong oleh Gabumon dan mereka berlari secepat yang mereka bisa, darah mulai tertetes di jalan setapak di depan rumah Matt, tak jauh mesin teleport tadi "landing", mereka terus berlari. "jangan sekali-kali mengintip atau sinar radiasi akan mengenai mata kalian !! tetap fokus dan lindungi digimin kalian !!!" ucap Gabumon, Gabumon mengancam mereka dengan agak kasar agar mereka tidak melihat atau menoleh ke arah Matt dan Gabumon yang sedang berlari dan bermaksud untuk masuk kedalam rumah terlebih dahulu untuk menutupi masalah ini.

Akhirnya Matt berhasil masuk ke dalam rumahnya dan Gabumon mendatangi teman-teman Matt yang sedang berlindung di belakang mesin teleportasi milik Matt bermaksud untuk mengajak mereka masu ke dalam rumah mereka untuk beristirahat.

pemandangan rumah Matt :

Home.... 260px-Wammy%27s_house

"kalian masuklah dulu, aku akan menyiapkan makanan kecil dan minuman, sabar ya." ucap Gabumon pada teman-teman Matt yang sudah berada di dalam rumah Matt.
Kembali Ke Atas Go down
https://digindo.forumid.net
Shun Hikari
Rookie
Rookie
Shun Hikari


Jumlah posting : 149
Digimon Points : 8949
Join date : 01.05.12
Age : 25
Lokasi : Hokaido City

Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitimeFri May 18, 2012 4:21 pm

Suasana di dalam sebuah kotak yang katanya merupakan mesin teleportasi yang sangat pengap, panas, dan sulit bernapas. Bahkan hanya untuk berdiri saja, kaki Shun teras lemas karena suasana di dalam ruangan yang menyiksa ini.

Tiba-tiba ia dikejutkan dengan benturan keras yang menyebabkan Shun hampir ambruk, beruntung ia cukup sigap dan segera menopang tubuhnya dengan tangan kanan. Setelah getaran terhenti, ia pun kembali membenarkan posisi berdirinya yang sempat goyah. "Kau tak apa kan Toko?," tanya Shun pada partnernya yang berada di sisinya. Tokomon hanya membalas dengan anggukan kecil dan tersenyum

Tak berapa lama pasca getaran, Digimon dari Matt-senpai memperburuk suasana dgn nyanyian yang tak jelas + suaranya yg sumbang "hei hentikan nyanyian bodohmu itu, gendang telingaku bisa pecah" ujar Shun sambil menutup kedua telinga dgn tangannya

3 menit setelah itu, ruangan ini sepertinya berhenti dan Digimon Matt-senpai langsung membawa Matt-senpai yang sepertinya lemas ke luar ruangan tersebut. Shun dan yg lainnya hanya diam di sisi mesin teleportasi. Shun kemudian akhirnya memutuskan untuk keluar dari mesin teleportasi dan ia pun melihat bercak darh yang berceceran di jalanan 'Darah? Siapa yang berdarah? Apa jangan-jangan Matt-senpai?' gumamnya dalam hati. Setelah dipersilakan oleh Gabumon masuk ke rumah Matt-senpai, Shun pun kembali melangkahkan kakinya menuju rumah Matt-senpai dengan masih bingung diikuti oleh Tokomon yg berlari kecil di belakang Shun
Kembali Ke Atas Go down
Nagisa Sakura
Rookie
Rookie
Nagisa Sakura


Jumlah posting : 149
Digimon Points : 8951
Join date : 04.05.12
Age : 26
Lokasi : Tokyo City

Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitimeFri May 18, 2012 6:36 pm

Oke, sepuluh detik berlalu dari Stasiun Dunia Digital dan mereka semua kemudian masuk kedalam sebuah ruangan yang entah apa namanya. Tapi kelihatannya, ini semacam alat transportasi, atau mungkin teleportasi? Entahlah, rasanya keduanya sama saja, namun berbeda konteks.

Ia yang berada dibagian paling belakang merasa nafasnya sudah hampir habis. Itu bisa trlihat dari nafasnya yang sudah terengah-engah. Keadaan yang sangant panas dan pengap dimana mereka semua harus berjubelan diruangan sesempit itu. Ya, ruangan ini terlalu sempit setidaknya untuk 12 makhluk, 6 manusia, dan 6 Digimon. Fuh, malang sekali nasibnya. Sudah dibagian paling belakang, disitu cuma dia sendiri yang wanita lagi. Awas saja kalau sampai ada yang mencuri-curi kesempatan untuk *sensor*nya. Ia berjanji akan mematahkan lengan dan kaki orang itu kalau sampai hal itu terjadi. Apa mereka tidak tau kalau dia ini jago judo dan karate? Sepertinya belum kecuali Nagato, karena dia memang belum cerita.

Pyocomon yang berada dalam dekapannya tampak sedang tertidur (atau mungkin pingsan?) dengan pulas, dan itu membuatnya tidak terlalu khawatir. Namun, yang terjadi berikutnya sangat diluar dugaan. Brukkkkk. Sebuah tabrakan besar terjadi. Dan itu mebuat semuanya otomatis terdorong kedepan karena mengikuti gaya. Dirinya yang berada dibagian paling belakang tak perlu khawatir akan benturan itu karena para pemuda berada dibagian depannya sehingga ia takkan terlalu terkena dampaknya. Tapi, yang ia khawatirkan adalah, Matt-Senpai yang berada dibagian paling depan. Apa dia baik-baik saja? Mudah-mudahan saja ia. Sebuah bunyi benturan keras antar para 'penghuni' ruangan ini dengan dinding bagian depan pun terdengar. Ia tambah khawatir pada Matt-Senpai. Tubuhnya menabrak Nagato yang berada didepannya. "Maaf Nagato," bisiknya pelan.

Ia kemudian membetulkan kembali posisi berdirinya yang sempat berubah karena benturan keras itu. Dirinya kembali menyender pada dinding belakang ruangan itu. Tapi, belum lima menit berselang, Gabumon malah bernyanyi-nyanyi dengan sumbangnya. Apa yang dia lakukan? Dia mau menghabiskan persediaan oksigen disini dengan bernyanyi? Astaga. Ingin rasanya ia memprotes tindakan itu, namun bila ia bicara, oksigen akan tambah habis, jadi lebih baik ia diam saja. Kalaupun harus mati karena kehabisan nafas, kan matinya sama-sama. Hehehe.

Beberapa saat kemudian, benturan kembali terjadi. Namun tak sekuat benturan yang pertama. Ia langsung melirik kearah depan. Matt-Senpai telah membuka pintu ruangan ini dan keluar. Udara segar dari luar pun segera menyeruak masuk, menggantikan karbondioksida yang menyesakan dada didalam ruangan minimalis nan panas ini. Ia pun berniat menunggu pemuda-pemuda yang ada didepannya keluar satu-persatu dengan sabar. Tentu saja hal itu karena ia berada diposisi paling belakang dan semuanya pasti akan keluar dari ruangan itu, cepat atau lambat. Tapi, begitu mendengar Gabumon berteriak bahwa tempat itu akan meledak, ia segera panik. Dengan seluruh tenaganya, ia langsung menerobos keluar tanpa memperdulikan yang lain. Oh, ia harap tak ada yang terluka atau bahkan ia injak-injak tadi.

Ia keluar dari ruangan itu dengan posisi terlentang. "Oh My God, akhirnya aku selamat," gumamnya sambil melirik kesekeliling ruangan. Seperti sebuah kamar saja. Ia kemudian langsung menegakan tubuhnya. "Apa ini hotel di Dunia Digital Matt-Senpai?" tanyanya pada Matt-Senpai. Tapi sepertinya sia-sia, soalnya Matt-Senpai bilang mau pergi mengambilkan makanan. Gabumon pun ikut keluar. Hem, buru-buru sekali. Tinggalah mereka bersepuluh di ruangan yang seperti kamar itu.

Sebuah getaran pada saku roknya membuatnya sedikit kaget. Ia langsung mengambil benda disakunya yang menimbulkan getaran itu, sebuah ponsel. Ada 10 sms belum terbaca dan 15 missed call. Ia tak menghiraukan semua pemberitahuan itu dan langsung mematikan ponselnya. Tunggu dulu, bila ponselnya bisa menerima pesan, dengan kata lain, sekarang mereka ada di bumi! Astaga. "Hey, kita sedang di bumi! Kenapa Matt-Senpai mengajak kita kesini," tanyanya pada yang lain sambil membalikan tubuhnya kebelakang.

Seakan tersadar, ia langsung tersenyum innocent. Ia lupa kalau tadi ia sepertinya sudah melukai teman-temannya yang masih ada dalam ruangan itu. Hehe, itu wajar. Ia sedang panik tadi. "Hehe, maaf ya semuanya. Aku terlalu ketakutan tadi," maafnya sambil terus tersenyum innocent. Innocent. Ya, innocent. Saking innocent-nya dirinya sehingga ia ta menyadari kalau ada banyak bercak darah yang berceceran mulai dari dalam ruangan tadi mereka berjubelan hingga ke lantai ruangan yang bentuknya seperti kamar ini.
Kembali Ke Atas Go down
Yoshi Takumi
Rookie
Rookie
Yoshi Takumi


Jumlah posting : 181
Digimon Points : 8929
Join date : 13.05.12
Age : 30
Lokasi : Ryouko City

Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitimeFri May 18, 2012 6:48 pm

Setelah keluar dari kotak aneh yang sepertinya merupakan alat teleportasi. "Hyahhh, akhirnya sampai juga di tempat yangg sejuk. Oh ya teman-teman dimana sekarang kita ini?, tanya Takumi Yang sedikit kebingungan. Akhirnya ia melihat ceceran darah segar yang kayaknya baru saja terjatuh. kemudian ia berjongkok dan berbicara sendirian, "Hei ini darah siapa yah?".
Kembali Ke Atas Go down
Rikkudo Kazuhiko
Rookie
Rookie
Rikkudo Kazuhiko


Jumlah posting : 214
Digimon Points : 8944
Join date : 10.05.12
Age : 32
Lokasi : Ryouko City

Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitimeFri May 18, 2012 6:53 pm

"Setelah keluar dari kotak pengap tersebut Kazuhiko merasakan kehidupan yang baru, "Hammmmm, akhirnnya ada juga yang udara membuat aku hidup". kemudian ia mendekati Nagisa. "Hemmm, Nagisa-chan bagaimana keadaanmu. kau baik-baik saja kan?", tanyanya dengan penuh perhatian.
Kembali Ke Atas Go down
http://sainsmatika.blogspot.com
Nagato Haruka
Rookie
Rookie
Nagato Haruka


Jumlah posting : 88
Digimon Points : 8877
Join date : 05.05.12
Age : 26
Lokasi : Tokyo City

Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitimeSat May 19, 2012 4:51 am

Nagato yang berada didalam ruangan sempit nan memabukan (baca: menyesakan) itu rasanya mulai kehilangan kesadarannya. Ia masih sanggup berdiri, namun fikirannya enath melayang kemana. Berbanding terbalik dengan dirinya, Gigimon yang ada dalam dekapannya malah berteriak-teriak kegirangan. Seakan-akan ini semua adalah permainan belaka. Ia heran, kenapa sig Digimon-nya bisa bertahan hingga seperti itu? Tapi, syukurlah. Itu membuatnya tak perlu mengkhawatirkan Gigimon lagi.

Beberapa saat kemudian, benturan terjadi. Karena kesadarannya sudah menghilang entah kemana, ia pun terjatuh kedepan mengikuti arah gaya yang mendorong mereka. Sehingga ia menabrak tubuh Shun-Kun yang ada didepannya. Hey, itu juga bukan sepenuhnya salahnya, Nagisa-Nee juga menabraknya dari belakang. "Maaf," ujarnya antara sadar dan tidak.

Ia pun kembali berdiri. Tiga menit berselang sejak keberangkatan mereka dari Stasiun Dunia Digital, mereka pun sampai ditempat tujuan. Itu terlihat dari satu-persatu 'penumpang' dalam ruangan itu yang mulai keluar. Oh ya, tadi sebelum berhenti, sempat terjadi tabrajan lagi. Namun tidak sekeras yang pertama.

Tinggal ia sendiri dan Gigimon dalam ruangan itu. Ia mencoba untuk mengumpulkan kesadarannya kembali. Setelah beberapa menit, ia pun kembali seperti semula. Ia pun melangkah kearah pintu keluar. Namun ia sangat terkejut ketika mendapati ceceran darah di lantai. Seketikia itu juga tubuhnya serasa langsung melemas dan tak bertenaga lagi. Apa ada yang tau ia phobia darah? Tidak kecuali Nagisa-Nee.

Ia keluar dari ruangan itu dengan susah payah. Begitu samapi diluar, ia segera duduk di samping ruangan sambil menyender ke dinding. Kepalanya ditundukan. Ia mencoba untuk menenangkan dirinya. Gigimon yang berada dalam dekapannya masih saja berteriak-teriak kegirangan.
Kembali Ke Atas Go down
Nagisa Sakura
Rookie
Rookie
Nagisa Sakura


Jumlah posting : 149
Digimon Points : 8951
Join date : 04.05.12
Age : 26
Lokasi : Tokyo City

Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitimeSat May 19, 2012 9:54 am

Ia cuma tersenyum ketika mendengar Kazu-San yang menanyakan keadaannya. "Aku baik-baik saja," ujarnya sambil tersenyum manis. Ia kemudian memalingkan wajahnya sambil melirik kearah jendela yang terdapat diruangan itu. Ia bisa melihat hamparan halaman rumah dengan rumput hijau yang sangat luas. Hem, rumah yang bagus dengan gaya Eropa Klasik. Kalau begitu, wah, jangan-jangan mereka sudah tidak berada di Jepang lagi. Tapi, nama lengkap Matt-Senpai kan Yamato Ishida. Apa jangan-jangan Matt-Senpai ini keturunan Jepang tapi tinggal di benua lain? Gawat. "Wah, sekarang kita berada dimana ya? Apa sudah tidak di Jepang lagi?" ujarnya pada semua. Ya, siapa tau ada yang bisa memberikan petunjuk bukan? Mungkin. Ia meraba saku roknya. Ia bisa merasakan ada benda berbentuk persegi tipis disana. Ya, kartu kredit. Ia sih maunya membeli beberapa barang disini, namun sepertinya ia tak bisa mengambil uang karena ya. Mungkin saja bank-nya tidak aada disini.

Pandangan matanya kemudian tertuju pada Nagato yang sedang menyender di dinding. Kenapa dia? Ia pun menghampiri adik sepupunya itu. "Kenapa Nagato?" tanyanya sambil menyentuh kening pemuda berambut coklat itu. Tidak ada yang salah, hanya saja, tubuhnya menggigil. Apa demam? Ia rasa tidak, suhu tubuhnya biasa saja. Terakhir kali ia melihat Nagato seperti ini, saat Nagato terluka dan melihat darahnya sendiri. Adik sepupunya ini memang punya kelemahan besar, yaitu Phobia terhadap darah. Tapi, apa disekitar sini ada darah? Atau Nagato terluka sewaktu benturan itu?

Matanya kemudian menerawang kearah pintu ruangan teleportasi yang tadi mereka gunakan. Aneh, ada ceceran darah disana. Tapi, ia tak melihat ada luka di tubuh Nagato tadi. "Hey, itu darah siapa?" tanyanya serius sambil menatap wajah Shun-Kun, Kazu-San, dan Takumi-San satu-persatu.
Kembali Ke Atas Go down
Shun Hikari
Rookie
Rookie
Shun Hikari


Jumlah posting : 149
Digimon Points : 8949
Join date : 01.05.12
Age : 25
Lokasi : Hokaido City

Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitimeSat May 19, 2012 11:18 am

Entah karena perasaan apa, Shun memutuskan untuk menghentikan langkahnya menuju rumah mewah yang berada dihadapannya. Ia pun lalu memutar balik tubuhnya dan melihat kondisi Nagato yang cukup mengkhawatirkan. Melihat kondisi teman barunya tersebut, secara spontan Shun langsung menghampirinya. Tokomon juga ikut berlari kecil mengikuti Trainer-nya tersebut, Tokomon semenjak sudah berevolusi di Statiun Digital World beberapa jam yang lalu selalu saja mengikuti Trainer-nya kemanapun.

Saat sudah tiba di sisi Nagato, ia pun melipat kaki kirinya 90 derajat ke belakang dan kanannya 90 derajat ke depan "Hei Nagato, apa yang terjadi denganmu?," tanya Shun. Merasa bahwa kondisi Nagato yang sekarang sepertinya belum mampu berbicara, ia pun kemudian bermaksud untuk bertanya pada Nagisa yang berada tak jauh darinya "Nagisa, sepupumu kenapa? Apa dia sakit?," tanya Shun pada Nagisa

Belum sempat pertanyaan-nya dijawab, Nagisa malah bertanya soal bercak darah yang berceceran di depan pintu mesin teleportasi tersebut "entahlah, aku juga tak tahu itu darah siapa. Bisa kau lihat kan, kami semua sama sekali tak terluka, bahkan Nagato pun tidak terluka," jawab Shun sambil kembali berdiri "tapi tadi kulihat Gabumon membawa Matt-senpai masuk ke dalam rumahnya secara terburu-buru. Mungkin saja Matt-senpai terluka akibat benturan hebat tadi mengingat dia berada di barisan paling depan" sambungnya lagi
Kembali Ke Atas Go down
Yoshi Takumi
Rookie
Rookie
Yoshi Takumi


Jumlah posting : 181
Digimon Points : 8929
Join date : 13.05.12
Age : 30
Lokasi : Ryouko City

Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitimeSat May 19, 2012 12:10 pm

"Oh jadi ini kemungkinan adalah darahnya Matt-kun.", kata Takumi. "Nagato kenapa yah? ok mukanya lemes gitu?", lelu Takumi mendekati Nagato dan yang lainnya sambil menggendong Kuramon.
Kembali Ke Atas Go down
Rikkudo Kazuhiko
Rookie
Rookie
Rikkudo Kazuhiko


Jumlah posting : 214
Digimon Points : 8944
Join date : 10.05.12
Age : 32
Lokasi : Ryouko City

Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitimeSat May 19, 2012 12:14 pm

"Syukurlah Nagisa-chan.", kata kazuhiko membalas perkataan Nagisa. "Hei, Nagato-kun kau kenapa?", kemudian ia berlari ke arah Nagato dan yang lainnya. "Hmm, wajahnya pucat sekali. Mungkin dia kekeurangan oksigen. Sebaiknya kita membawanya ke dekat jendela dulu biar dapat udara segar.", kata Kazuhiko sambil mengangkat tubuh Nagato dan membawanya ke dekat jendela besar dyang tidak terlalu jauh darinya.
Kembali Ke Atas Go down
http://sainsmatika.blogspot.com
Nagato Haruka
Rookie
Rookie
Nagato Haruka


Jumlah posting : 88
Digimon Points : 8877
Join date : 05.05.12
Age : 26
Lokasi : Tokyo City

Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitimeSat May 19, 2012 6:21 pm

Bagitu sudah sampai didekat jendela, ia sudah merasa lebih baik. Setidaknya ia sudah bisa mengerakan anggota-anggota tubuhnya. Huft, lihat apa yang sudah kau lakukan. Kau membuat semua orang khawatir.

Ia masih terdiam. Huft, hanya karena phobia bodoh seperti ini ia telah membuat semua orang khawatir. Ia bertekad untuk menghilangkan phobianya ini, cepat atau lambat.

Beberapa saat kemudian, ia menegakan kepalanya sambil tersenyum. Ia tak ingin orang-orang lebih khawatir lagi terhadapnya. "Terima kasih atas perhatiannya, semua. Tapi, aku baik-baik saja. Aku hanya sedikit mabuk saat perjalanan tadi," ujarnya pelan. Ia mencoba untuk berdiri, namun lututnya masih lemas. Jadi ia memutuskan untuk mengurungkan niatnya saja.
Kembali Ke Atas Go down
Rikkudo Kazuhiko
Rookie
Rookie
Rikkudo Kazuhiko


Jumlah posting : 214
Digimon Points : 8944
Join date : 10.05.12
Age : 32
Lokasi : Ryouko City

Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitimeSat May 19, 2012 7:05 pm

Sebaiknya kau duduk dulu Nagato-kun dan luruskan kakimu ke depan agar peredaran darahmu tetap lancar, kata Kazuhiko pada Nagato. Oh ya sebenarnya sekarang kita dimana yah?, tanya Kazuhiko pada semua orang yang ada di sana.
Kembali Ke Atas Go down
http://sainsmatika.blogspot.com
Yoshi Takumi
Rookie
Rookie
Yoshi Takumi


Jumlah posting : 181
Digimon Points : 8929
Join date : 13.05.12
Age : 30
Lokasi : Ryouko City

Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitimeSat May 19, 2012 7:08 pm

"Nagato-kun, bagaimana sekarang keadaanmu, apakah sudah baikan?", tanya Takumi sambil mendekati Nagato sambil berjongkok.
Kembali Ke Atas Go down
Yamato Ishida
Administrator
Administrator
Yamato Ishida


Jumlah posting : 299
Digimon Points : 9122
Join date : 30.04.12

Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitimeSun May 20, 2012 3:13 am

Matt yang tadi masuk ke dalam rumahnya lebih cepat dari teman-temannya ternyata tidak langsung menuju ke dalam kamarnya, namun berada di halaman belakang rumahnya. Matt ternyata terjatuh dan tersungkur disana, akibat keadaan dirinya yang semakin memburuk, Matt lalu merrogoh digivice yang ada di kantungnya dan mulai menggunakannya. "Ga-Gabu, to-tolong a-aku, a-aku ada d-di ha-halaman be-belakang..." Ucap Matt dengan terbata-bata. Gabumon yang mendengar pesan dari Matt sangat terkejut, Gabumon yang sedang memegang cemilan dan teh untuk dibawakan ke teman-teman Matt langsung di taruh ke meja dan berlari ke arah pintu yang menghubungkan dapur dan halaman belakang.

Gabumon lalu menemukan Matt dengan keadaan bersimbah darah, sedang bersandar di samping pintu yang baru saja digunakan oleh Gabumon untuk ke halaman belakang. "Matt, kenapa kau disini ? seharusnya tadi kau langsung ke kamar-mu saja, kan kalau begini jadi repot, baiklah kalau begini caranya." Gabumon lalu bersiap-siap untuk melakukan sesuatu, cahaya putih seketika menyelimuti Gabumon dan secara bertahap mulai redup dan menampilkan siluet sesosok digimon yang menyerupai harimau namun yang ini lebih besar dari harimau pada umumnya.

Digimon itu lalu mengangkat Matt menggunakan ekornya ke atas punggungnya. "te-terima kasih Ga-Gabu..." Ucap Matt dengan lemahnya. "hei aku bukan Gabumon sekarang, aku Garurumon, kebiasaanmu memang tidak bisa kau rubah ya ? tapi itu terserah kamu saja, baiklah, pegangan yang erat, kita akan melompat." Ucap digimon tersebut yang ternyata bernama Garurumon. Garurumon lalu bersiap mengambil ancang-ancang untuk melompat ke lantai dua, lebih tepatnya ke arah jendela kamar Matt yang kebetulan memang ada di lantai dua.

Garurumon lalu melompat dengan tingginya, tak lama kemudian kaca yang menutupi jendela kamar dari Matt-pun pecah akibat benturan yang ditimbulkan oleh badan Garurumon. Mereka-pun sampai di kamar Matt, Garurumon lalu membaringkan Matt di tempat tidurnya dan melompat ke arah bawah untuk menghidangkan cemilan dan teh pada teman-teman Matt. "hup, oke saatnya aku untuk menjadi Gabumon lagi." Ucar Garurumon, cahaya putih kembali menyelimuti Garurumon dan akhirnya Garurumon kembali ke bentuk Gabumon kembali. Dengan terburu-buru Gabumon berlari ke arah dapur, mengambil cemilan dan teh dan berlari ke arah ruang tamu dan menaruh cemilan dan teh ke atas meja.

Gabumon lalu mempersilahkan mereka untuk mencicipi cake dan teh buatannya itu. "makanlah kawan-kawan, ada urusan yang harus ku atasi dulu, semoga kalian suka." Gabumon lalu berlari ke arah tangga dan naik ke tangga tersebut.
Kembali Ke Atas Go down
https://digindo.forumid.net
Nagato Haruka
Rookie
Rookie
Nagato Haruka


Jumlah posting : 88
Digimon Points : 8877
Join date : 05.05.12
Age : 26
Lokasi : Tokyo City

Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitimeSun May 20, 2012 8:36 am

Ia kebali mencoba berdiri, dan kali ini berhasil. "Lihat, aku baik-baik saja," ujarnya pelan. Ia kemudian berbalik melihat kearah jendela yang ada dibelakangnya. Hamparan rumput luas berwarna hijau langsung menyambut matanya. Pemandangan yang indah dan sangat menenangkan. Belum lagi dengan ukuran halamannya yang sangat besar. Halaman itu dikelilingi oleh pagar yang menjulang tinggi bergaya Eropa. Hem, pastilah Matt-Senpai anak orang kaya. Well, kurang lebih seperti rumahnya sih. Hanya saja, rumahnya adalah rumah ala Jepang. "Hem, kita dimana? Eropa? Atau Amerika?" gumamnya dengan senang. Sejujurnya, ia tak merasa bermasalah bila berada di benua lain. Toh tadi mereka berada di dunia Digital bukan.

Praaaaang!!! Sebuah bunyi kaca pecah pun terdengar. Hanya saja asal suaranya berasal dari bagian belakang rumah. "Bunyi apa itu?" gumamnya pelan sambil melirik kiri kanan. Gigimon yang berada dibawah kakinya langsung melompat-lompat. Ketakutan sepertinya? Tadi tertawa, sekarang ketakutan. Ia pun mengambil Digimon-nya itu dan meletakannya diatas kepalanya.

Tak lama setelah itu, Gabumn pun datang sambil membawa beberapa cemilan dan teh. Dengan cepat, ia pun segera bertanya. "Eh, Gabu, tadi itu-" ujarnya tertahan. Belum selesai ia bertanya, Gabu langsung pergi lagi. "Ini aneh," bisiknya pada diri sendiri.

Merasakan gelagat aneh, ia tak ingin teman-temannya jadi khawatir lebih jauh. Terutama pada Gabu dan Matt-Senpai. "Well, mari makan!" gumamnya cepat sambil memasukan beberapa cemilan yang tadi dibawa Gabu kedalam mulutnya. Gigimon miliknya pun melakukan hal yang sama.
Kembali Ke Atas Go down
Shun Hikari
Rookie
Rookie
Shun Hikari


Jumlah posting : 149
Digimon Points : 8949
Join date : 01.05.12
Age : 25
Lokasi : Hokaido City

Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitimeSun May 20, 2012 12:06 pm

Ia kemudian berjalan mendekati Nagato yang sepertinya sudah sehat kembali "Syukurlah kalau kau memang tak apa Nagato-kun," ujar Shun dengan senyum di wajahnya

Prang...
Tiba-tiba terdengar suara kaca pecah yang berasal dari halaman belakang rumah milik Matt-senpai. Hal itu cukup membuat Shun merasa bingung, karena sedari tadi sepertinya banyak kejadian aneh. Tokomon yang juga mendengar suara tersebut, hanya termangu diam, ya sepertinya ia bingung dengan apa yang terjadi.
Tak lama setelah suara kaca pecah tersebut, muncullah Gabumon yang membawakan teh dan cake untuk disuguhkan kepada para tamu di rumah Matt-senpai ini. "hei Gabumon, apa kau dengar suara kaca...," kalimatnya pun terpotong karena Gabumon sudah pergi lagi, menyebalkan.

Shun kemudian mengambil secangkir teh dan menyeruput teh itu sedikit saja, sedangkan Tokomon terlihat makan dengan lahapnya, melihat itu Shun hanya tersenyum pada partnernya tersebut.
Tiba-tiba Tokomon menghentikan makannya dan terlihatlah tubuh Tokomon kembali diselimuti cahaya putih 'I-ini, apakah mubgkin kemballi berevolusi'. Sinar itu pun akhirnya menghilang dan meninggalkan wujud Digimon baru
"Hai, Shun. Namaku Patamon" ujar Digimon tersebut yang bernama Patamon
"Kau Tokomon?" tanya Shun masih dengan bingung
"Ya, aku sudah berevolusi. Itu karena aku senang bersamamu" timpal Patamon sambil tersenyum dan kemudian terbang ke atas hingga mencapai wajah Shun
"Ah, ternyata kau juga bisa terbang" gumam Shun yg juga tersenyum
Kembali Ke Atas Go down
Rikkudo Kazuhiko
Rookie
Rookie
Rikkudo Kazuhiko


Jumlah posting : 214
Digimon Points : 8944
Join date : 10.05.12
Age : 32
Lokasi : Ryouko City

Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitimeSun May 20, 2012 12:18 pm

Melihat nagato yang sudah baikan kazuhiko tersenyum senang. Tiba-tiba terdengar Pranggggg.......seperti kaca pecah, nammun lokasinya di halaman belakang. "Huh, hal aneh apalagi ini, dari tadi terus bermunculan hal-hal aneh dalam hidupku.", gerutunya pelan. "Hmmm, walau aku tak tahu ini dimana, tapi ya sudahlah, toh tadi aku ada di dunia digital. Oh ya, aku lupa memberi makan Relemon", gumamnya dalam hati.

Tiba-tiba saja Gabumon ddatang sambil membawa makanan dan minuman. "Kebetulan nih ku tanya saja langsung pada Gabumon", katanya dalaam hati. "Hei, Gabu tadi itu suara apa..?", namun kata-katanya terhenti karena Gabumon langsung pergi meninggalkan mereka setelah meletakkan hidangan tersebut di meja dan mempersilahkan mkami untuk menikmatinya.

Kazuhikopun mulai menyicipi tehnya, Sedangkan Relemon makan dengan lahapnya, mungkin karena ia kelapaaran.
Kembali Ke Atas Go down
http://sainsmatika.blogspot.com
Yoshi Takumi
Rookie
Rookie
Yoshi Takumi


Jumlah posting : 181
Digimon Points : 8929
Join date : 13.05.12
Age : 30
Lokasi : Ryouko City

Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitimeSun May 20, 2012 12:29 pm

Melihat temen barunya Nagato yang keadaannya sudah baikan Takumi trsenyum lega. Praaangggg, tiba-tiba saja terdengar seperti suara kaca pecah. Suara tersebut bersumber dari bagian belakang rumah. "Apa ya yang telah terjadi, aku lhat ah.", katanya dalam hati. Tiba-tiba saja Gabumon datang membawa makanan dan minuman. "Kebetulan nih Gabumon datang. Aku tanya dia saja ah.", gumamnya peln. "Hei Gabu, suara..", Ia menghentikan panggilannya karena Gabumon keburu pergi setelah mempersilahkan kami menikmati hidangannya. Kemudian aku dan Kuramon menikmati Sajian tersebut bersama yang lainnya.
Kembali Ke Atas Go down
Nagisa Sakura
Rookie
Rookie
Nagisa Sakura


Jumlah posting : 149
Digimon Points : 8951
Join date : 04.05.12
Age : 26
Lokasi : Tokyo City

Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitimeSun May 20, 2012 8:16 pm

"Jangan paksakan diri," gumamnya sambil menyingsingkan lengan bajunya dengan kasar, ia hendak memaksa Nagato untuk kembali duduk ditempatnya. Mimik wajahnya saat itu benar-benar mengerikan. Pyocomon yang melihat hal itu langsung bersembunyi dibelakang kakinya. Tapi, melihat tingkah innocent adik sepupunya itu, ia jadi tidak tega. Ia pun hanya bisa menghela nafas pelan.

Tak lama setelah itu, bunyi pecahan kaca dari bagian belakang rumah pun terdengar. Disusul dengan Gabumon yang masuk kedalam ruangan itu tidak lama kemudian sambil membawa beberapa makanan kecil dan teh. Ini aneh. Gabumon sedari tadi sepertinya menutup-nutupi sesuatu. Terlebih lagi Matt-Senpai yang sejak keluar dari ruangan teleportasi tidak pernah terlihat batang hidungnya. "Gabu, jelaskan ..." ujarnya tertahan. Gabumon tak terlalu banyak bicara. Setelah meletakan makanan dan mempersilahkan mereka makan, Digimon milik Matt-Senpai itu langsung keluar. Grr, rasa kesalnya terasa sampai ke ubun-ubun. Ia paling tidak tahan bila harus memndam rasa penasaran sejauh ini.

Ia kemudian berjalan mendekati makanan kecil yang tadi dibawa oleh Gabumon. Ia mengunah makanan itu dengan sadisnya. Membuat siapa saja yang melihatnya pasti akan berfikir ulang kalau dia ini wanita. Ia teringat akan Digimon-nya yang tadi. Kemana perginya ya?

"Pyoco, kau dimana?" ujarnya setengah berteriak.
"Aku disini," jawab sebuah suara.
"Ayo kemari. Makan ini," ujar gadis berambut hitam itu sambil menyodorkan sebuah cake coklat kearah datangnya suara. Sosok yang tadi berusara pun mendekat kearahnya dan mulai memakan makanan yang ia sodorkan. Pandangan mata gadis itu lurus kedepan menatap semuanya satu persatu.

"Hey, apa kalian tidak merasa aneh dengan yang terjadi dirumah ini? Maksudku tentang Matt-Senpai dan Gabumon," ujarnya dengan nada serius. Sosok yang tadi menjawab pertanyaannya terus saja memakan kuenya. Namun, terjadi hal yang aneh? Kenapa sosok itu mematuk? Bukannya Pyocomon tidak punya paruh? Da-da-dan, se-se-jak kapan Pyocomon bisa bicara. Ia pun menolehkan matanya secara perlahan ke sosok yang tengah memakan cake yang tadi ia sodorkan. Sesosok anak ayam dengan bulu berwarna pink pun terlihat.

"Kyaaaaaaa! Anak ayam!" gumamnya sambil melompat dari psisi duduknya. Ia yang tengah memakan cake yang sama dengan yang dimakan oleh anak ayam tadi menjadi tersedak. Ia terbatuk-batuk pelan sambil terus memandangi sosok burung itu. "Siapa kau? Mana Pyoco-ku?" ujarnya sambil mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan. Tapi, Pyocomon-nya tidak ada. Eh tunggu, Tokomon juga tidak ada. Lalu siapa yang didekat Shun? Makhluk berbentuk seperti kelinci (?) dengan telinga panjang yang bisa digunakan untuk terbang. "I-it-itu siapa Shun? Eh, maksudku apa," tanyanya dengan tatapan bingung.

Makhluk berwarna pink berbentuk anak ayam itu tidak menjawab, namun terbang keatas kepalanya. Makhluk itu kemudian memeluk kepalanya dengan kedua sayapnya, sementara dua kakinya diletakan dipundaknya. "Aku Pyocomon, tapi sudah berevolusi. Namaku Piyomon sekarang," gumamnya dengan manja. Jadi ini Digimonnya yang baru saja berevolusi tanpa disadarinya ya? Wah-wah, ia punya Digimon yang manja sekarang.

Ia segera melaepaskan Digimon-nya itu dari kepalanya dan membawanya menuju tempat mereka berkumpul untuk makan. "Well, sekarang aku punya Digimon berbentuk anak ayam sekarang," ujarnya sambil mengambil teh dan menyeruputnya.
"Burung!" protes Digimon-nya itu.
"Ya, apa sajalah," ujarnya sweetdrop. Ia kemudian melanjutkan pembicaraannya kembali mengenai Matt-Senpai. "Jadi, bagaimana menurut kalian? Apa yang kira-kira sebenarnya terjadi?" tanyanya lagi, masih dengan nada serius. Digimon-nya yang sekarang sudah berevolusi terlihat memandangi mereka semua satu persatu. Namun tak cukup lama hingga dia kembali mengambil sepotong cake coklat dengan sayapnya dan memakannya.
Kembali Ke Atas Go down
Yamato Ishida
Administrator
Administrator
Yamato Ishida


Jumlah posting : 299
Digimon Points : 9122
Join date : 30.04.12

Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitimeSun May 20, 2012 8:58 pm

Gabumon yang sekarang tengah disibukkan oleh berbagai hal melakukan semua hal dangan sangat cepat, tentu saja dibarengi dengan kecermatan yang ia miliki, semua yang ditanyakan padanya tidak ada yang ia jawab satu-pun, ia khawatir keadaan Matt semakin buruk, Gabumon yang menaiki tangga dan menuju ke lantai dua dengan sigap berlari ke arah pintu kamar Matt yang sedang tertutup, membukanya dan berlari masuk ke dalam. "Ma-Matt, apa kau baik-baik saja ? kau tampaknya pucat sekali, dan darah mu ada dimana-mana, teman-temanmu semakin merasa aneh atas apa yang kita lakukan ini, oh iya, aku akan mengobati mu." Matt hanya terdiam saja, melihat tingkah Gabumon yang sangat menyakinkan.

Gabumon lalu mengambil sebuah kotak yang sepertinya merupakan kotak P3K, dan mulai membukanya, mengambil sebuah kapas dan beberapa alat yang Matt tidak ketahui, tentu saja, karen Matt tidak termasuk dan tidak tertarik dengan dunia pengobatan. "Tahan ya Matt.." Gabumon mulai untuk membersihkan luka Matt, namun cakar yang ia miliki malah mengenai kening Matt dan memperparah luka milik Matt. "aaaaaaahhhhhhhhhhhhh, Gabu, sa-sakit.." Ucap Matt dengan sangat kesakitan. "aduh bagaimana kalau begini, oh iya aku tahu, tunggu ya Matt.." Gabumon lalu berlari ke arah tangga dan melompat kebawah lalu menemui Nagisa yang sedang mencicipi cake buatannya.

Gabumon lalu mendekatkan mulutnya ke kuping Nagisa. "Nagisa, bisa kau bantu aku ? Matt sedang terluka parah dan kehilangan banyak darah, dan saat aku mencoba mengobati lukanya, aku hanya memperburuk keadaannya, tolong ya Nagisa..." belum sempat Nagisa menjawab Gabumon lali menarik tangan Nagisa dan membawanya ke lantai 2 dan menuntunnya ke kamar Matt.
Kembali Ke Atas Go down
https://digindo.forumid.net
Nagisa Sakura
Rookie
Rookie
Nagisa Sakura


Jumlah posting : 149
Digimon Points : 8951
Join date : 04.05.12
Age : 26
Lokasi : Tokyo City

Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitimeMon May 21, 2012 8:08 am

Melihat sosok Gabumon tiba-tiba datang, ia langsung berniat untuk menarik tangannya dan menutup pintu ruangan itu agar Digimon bercula satu itu tidak lari. Namun, sebelum ia menangkap tangannya Gabu, Gabumon telah terlebih dahulu menangkap tangannya dan membisikan kata-kata kalau Matt-Senpai sedang dalam keadaan bahaya. Belum sempat berkomentar, Gabu langsung menarik tangannya.

"E-e-eh, tu-tunggu dulu. Nagato, jaga Pyoco, eh, Piyomon ya," ujarnya sambil berlalu meninggalkan ruangan itu sambil ditarik oleh Gabu. Gabu pun membawanya keruangan atas dengan menaiki tangga. Setelah sampai diatas, Digimon itu membawanya kesebuah ruangan yang sepertinya kamar Matt-Senpai. Begitu ruangan itu terbuka, tubuh Matt-Senpai yang terkulai bersimbah darah menyambut pandangan matanya. Dengan tatapan tak percaya disertai dengan mulut yang menganga yang tak lama kemudian langsung ditutup dengan tangan kanannya, ia menatap sosok pemuda berambut coklat itu. Baiklah, is sudah faham apa maksudnya. Pastilah mau minta tolong padanya. Baikd dia akan menyik- eh, maksudnya menolongnya dengan senang hati. Untung saja ia bukan Nagato yang phobia darah. Selain itu, ia juga aktif dalam bidang olahraga, sehingga setidaknya tau bagaimana cara menangani korban luka dan menggunakan alat-alat P3K.

"Oke Nagisa. Tarik nafas. Baiklah, ayo kita mulai. Gabu, pertama-tama kau bekap mulutnya. Teriakannya bisa membahayakan," ujarnya sambil membasahi segumpal kecil kapas dengan alkohol. Ia kemudian membersihkan luka dikepala Matt-Senpai dengan kapas itu. Ia melakukan hal itu beberapa kali hingga luka itu benar-benar telah bersih. Meskipun ia mencoba untuk melakukannya dengan selembut mungkin, rasa sakitnya pasti luar biasa. Begitu lukanya sudah bersih, ia langsung mengolerkan obat merah pada luka itu. Lalu, ia kemudian membelitkan perban dikepala Matt-Senpai hingga tiga kali lilitan.

"Sudah. Gabu, sebaiknya kau bantu Matt-Senpai ganti baju, tapi hati-hati jangan sampai kuku tanganmu itu malah mengores punggun leher atau bahkan mukanya," ujarnya. Namun, menyadari kalau hal itu malah sangat berbahaya, ia jadi berfikir. Hem, ia rasa Matt-Senpai takkan selamat kalau Gabu yang melakukannya. Baik-baik, ia tau kalau ia yang harus melakukannya. Ya, setidaknya untuk membalas budi atas kesenangan baru yang telah diberikan oleh Matt-Senpai kepadanya. Ia bisa ke dunia Digital dan bertemu dengan Nyokimon yang sekarang telah berevolusi menjadi Piyomon.

"Baiklah, mana baju Matt-Senpai. Sebaiknya aku saja yang melakukannya. Ingat, aku melakukan ini karena terpaksa," ujarnya sambil melipat kedua tangannya didepan dada. Pandangan matanya langsung tertuju kepada kaos yang dikenakan Matt-Senpai yang sudah bersimbah darah. Sangat mengerikan ya, setidaknya untuk membuat Nagato pingsan ditempat.

"Gabu, sebaiknya kau pergi ambilkan makanan untuk Matt-Senpai. Terutama yang mengandung zat besinya. Dan kalau ada, ambilkan juga pil penambah darah," ujarnya lagi dengan panjang lebar. Ia yang masih berada disamping Matt-Senpai langsung saja bertanya to-the-point tentang segala hal yang terjadi. Mulai dari alat teleportasi tadi hingga sekarang.

"Senpai. Kenapa kau mau saja berada dibagian paling depan, sementara kau tau itu berbahaya? Dan kenapa kau menyembunyikan ini semua dari kami? Kau tak percaya pada kami semua?" tanyanya dengan nada yang hampir tinggi, namun miris.
Kembali Ke Atas Go down
Yamato Ishida
Administrator
Administrator
Yamato Ishida


Jumlah posting : 299
Digimon Points : 9122
Join date : 30.04.12

Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitimeMon May 21, 2012 12:14 pm

Gabu untuk ke sekian kalinya disibukkan dengan hal-hal yang jika dilakukan dengan tidak benar maka akan menyebabkan kesalahan yang fatal, setelah ia mengantar Nagisa masuk ke dalam kamar Matt, ia-pun diperintahkan oleh Nagisa untuk membekap mulut Matt, tentu saja ia melakukannya, ia tak ingin semua ini berakibat buruk pada Matt. Sementara ia membekap mulut Matt, Nagisa memulai pekerjaannya, diawali dengan mengambil dan membasahi segumpal kapas dengan alkohol dan banyak lagi, hingga ia mulai membersihkan darah yang ada di luka dan wajah Matt. "a-a-aaaaaaarrrgghhh, sa-sakit..." erang Matt kesakitan, namun, suaranya dapat diredam oleh Gabumon yang sedang membekap mulut Matt. Proses menyakitkan itu berlanjut dan diakhiri dengan belitan perban di kepala Matt, Gabumon yang dimintai tolong untuk mengambilkan baju milik Matt dengan cekatan berlari ke arah sebuah lemari bergaya eropa klasik abad 18-an dan mengambil sehelai baju putih dan memberikannya pada Nagisa, ia lalu mendapatkan perintah untuk mengambilkan makanan ber-zat besi yang mumpuni dan pil penambah darah, tunggu apa lagi, ia berlalu dibarengi langkah kakinya yang tiap detik makin sayup terdengar. Sebelum ia keluar, ia meminta izin pada Nagisa untuk mengunci pintu dari luar agar teman-teman mereka tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, dan memberitahukannya untuk berhati-hati mengganti baju Matt karena dada dan lengan Matt sedang terluka akibat ia cakar kemarin. Melihat Nagisa ada di sampingnya, ia (Matt) mulai menyentuhkan jari-jemarinya ke arah pipi Nagisa. "Mi-Misa, apa kau benar Misa ? Ku-ku kira kau telah...."

FLASH BACK

Di suatu malam, tampak dua sejoli yang sedang bergandengan tangan berjalan pelan keluar dari sebuah bioskop menuju ke lapangan parkir yang dipenuhi oleh banyak mobil mewah, mereka tertawa bersama, sepertinya mereka sedang bercanda, mereka-pun menemukan sebuah mobil ferrari hijau yang nampaknya adalah milik mobil si pria.

DI DALAM MOBIL

Keceriaan mereka di luar berlanjut di dalam mobil rancangan italia itu, namun kini lebih "intensif". Sang pria mulai membuka percakapan. "Misa, jadi besok kamu akan ke australia lagi ? Bukankah kau baru 3 hari di sini ?" ucap pria itu yang ternyata adalah Matt, sang wanita yang mendengar itu tersenyum kecil. "iya, urusanku di australia belum selesai, mungkin akan rampung bulan depan." timpal wanita tersebut yang ternyata bernama Misa, wajahnya sangat mirip dengan Nagisa, yang membedakan keduanya hanyalah warna iris mata mereka saja, jika Nagisa beriris hitam, lain pula dengan Misa yang beriris hijau. "kau tau Misa ? Aku merindukanmu saat kau tidak ada disampingku, aku hanya ingin kau memberikanku kepastian bahwa kau akan pulang suatu saat nanti." ucap Matt dengan penuh harap. "kepastian ? Baiklah kalau begitu, tutup matamu, eit, jangan banyak bicara, tutup saja matamu." Misa lalu meminta Matt untuk menutup matanya, lalu Misa memalingkan wajah Matt ke arah wajahnya dan mulai untuk mencium bibir Matt, namun nahas, sebelum mereka berciuman, terdengar suara tembakan, memecahkan kaca mobil Matt, dan mengenai dada Misa, Matt yang terkejut lalu membuka matanya dan mendapati sosok yang dikasihinya terbaring di jok mobilnya dengan bersimbah darah. "MISA, BANGUNLAH, KUMOHON MISA !!!!" Matt mencoba menyadarkan Misa. "Ma-Matt, aku se-senang bisa menjadi ba-bagian hidupmu, aku mencintai mu Matt." Misa-pun mencium Matt dan akhirnya meninggal dunia akibat kehilangan darah yang banyak. "MISAAAAAAAAA, TIDAK !!!!!!!!!!" teriak Matt.

FLASH BACK BERAKHIR

Matt yang tadinya menyentuh wajah Nagisa mulai bangkit dari tidurnya. "akh." desah Matt kesakitan, namun tak merobohkan niatnya untuk dapat duduk di tempat ia berbaring kini, ia-pun duduk dan kedua tangannya menyentuh pipi Nagisa. "maafkan aku, aku tak bisa menyelamatkanmu di malam itu." Matt lalu mendekap Nagisa dengan erat dan berbisik "aku cinta padamu." sambil menteskan air mata.
Kembali Ke Atas Go down
https://digindo.forumid.net
Nagisa Sakura
Rookie
Rookie
Nagisa Sakura


Jumlah posting : 149
Digimon Points : 8951
Join date : 04.05.12
Age : 26
Lokasi : Tokyo City

Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitimeMon May 21, 2012 4:00 pm

Ia langsung saja menerima baju pemberian Gabumon yang diambil dari lemari antik bergaya Eropa abad ke-18. Hem, sudahp asti, Matt-Senpai ini orang kaya. Ia pun berniat untuk melepaskan baju Matt-Senpai agar semua ini cepat berakhir. Namun, yang terjadi berikutnya benar-benar diluar dugaan. Matt-Senpai langsung menyentuh pipinya dengan jari-jemarinya. Astaga, apa yang dilakukannya? Matt-Senpai kemudian menyebut-nyebut nama Misa. Entah siapa Misa dan apa hubungannya dengan Matt-Senpai. Beberapa saat kemudian, Matt-Senpai berangsur-angsur bangkit dan memeluknya. Ia bisa mendengar dua kalimat terakhir yang diucapkan Matt-Senpai. 'Maaf tidak bisa menyelamatkanmu malam itu', dan 'aku mencintaimu'. Kata-kata yang simpel sebenarnya, namun mengandung makna yang sangat dalam dan arti yang sangat luas. Untuk beberapa saat, ia membiarkan hal itu terjadi. Sejujurnya, ia tidak marah. Mungkin Matt-Senpai sedang mengalami stres. Benturan dan luka dikepalanya itu pasti telah membuatnya kehilangan sebagian kesadaran dan ingatannya untuk beberapa saat sehingga ia bersikap seperti ini.

Setelah cukup lama, ia kemudian mendorong tubuh Matt-Senpai perlahan. "Maaf, tapi aku Nagisa," ujarnya lembut sambil memalingkan wajahnya. Tak ingin berlama-lama lagi, ia segera melepas baju yang dikenakan Matt-Senpai dan meletakannya disebelahnya. Ia melakukan hal itu dengan lembut dan hati-hati. Pandangan matanya kemudian teralih kearah kotak P3K yang ada didekatnya. Ia kemudian mengambil segumpal kapas dan menuangkan cairan alkohol kearahnya. Ia kemudian menggunakan kapas itu untuk membersihkan luka di cakaran didada Matt-Senpai. Sejujurnya, luka itu cukup menyeramkan baginya. Saking menyeramkannya hingga ia tak mau tau apa yang telah menyebabkan Gabumon melakukan hal itu. Masih seperti tadi, ia membersihkan luka Matt-Senpai beberapa kali hingga benar-benar bersih. Setelah bersih, ia kemudian memberikan obat merah disana. Lalu setelah itu, ia melilitkan perban ke daerah dada Matt-Senpai yang terdapat luka. Huft, akhirnya selesai juga.

"Nah selesai," ujarnya sambil tersenyum. "Lain kali sebaiknya kau menjaga dirimu baik-baik. Kau tau kalau Gabu tak mungkin bisa merawatmu seperti ini, sementara dirumah ini hanya ada kau berdua dengan Gabu," sambungnya. Ia kemudian segera membereskan peralatan P3K yang tadi ia gunakan. Setelah itu, ia terdiam cukup lama. Ia bingung mau berbicara apa. Entah mengapa, ia menjadi sedikit canggung. Detak jantungnya bertambah cepat. Tanpa sadar, wajahnya memerah. Ia pun memalingkan wajahnya kearah jendela yang ada disana. Menatap keluar terasa lebih menenangkan.
Kembali Ke Atas Go down
Yamato Ishida
Administrator
Administrator
Yamato Ishida


Jumlah posting : 299
Digimon Points : 9122
Join date : 30.04.12

Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitimeMon May 21, 2012 4:25 pm

Matt memeluk tubuh Nagisa dengan erat cukup lama di akhiri oleh Nagisa dengan perkataan "maaf, aku...Nagisa." Matt yang mendengar itu merasa tak percaya, namun, sesaat sebelum ia akan berbicara, Nagisa dengan lembutnya mengobati luka di dada dan sekitarnya, membuat rasa sakit yang ia rasakan dapat diredam dengan baik. "Mi-misa, k-kau Misa kan ? Apa yang kau lakukan di rumahku ?" tanpa sempat mengenakan baju putihnya Matt menghampiri Nagisa yang tengah berada di dekat jendela.Matt kemudian menyentuh dagu Nagisa dan menuntunnya untuk melihat mata dan wajahnya. "tidak salah lagi, kau Misa, pipi-mu memerah ? A-apa yang terjadi ?" perlahan Matt mulai memegang tangan kanan Nagisa dan menaruh tangan Nagisa ke dadanya.
Kembali Ke Atas Go down
https://digindo.forumid.net
Nagato Haruka
Rookie
Rookie
Nagato Haruka


Jumlah posting : 88
Digimon Points : 8877
Join date : 05.05.12
Age : 26
Lokasi : Tokyo City

Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitimeMon May 21, 2012 5:20 pm

Menanggapi perkataan Nagisa-Nee, ia menjadi sedikit serius sambil membenarkan posisi duduknya. "Ya, aku juga merasakannya, seperti ada hal yang ditutup-tutupi," ujarnya pelan, namun terdengar miris. Ia kemudian mengambil cangkir tehnya dan menyerputnya pelan. "Tapi apa yang bisa kita lakukan?" sambungnya lagi. Ia kembali meletakan cangkir tehnya ditempat semula.

Belum berapa lama waktu berselang. Gabumon kembali masuk. Namun sedikit berbeda dengan keadaan sebelumnya, Digimon bertanduk itu langsung menarik tangan Nagisa-Nee keluar tanpa berkata-kata apapun. Sementara Nagisa-Nee malah menitipkan Pyocomon-nya yang sekarang telah berevolusi menjadi Piyomon, padanya. Hem, sejak kapan Digimon-nya itu berevolusi ya?

"Apalagi yang terjadi sekarang?" ujarnya sambil melirik kepergian Nagisa-Nee dan Gabumon. "Nah, sekarang bagaimana?" ujarnya frustasi. Tanpa sadar, ia mengambil tiga potong cake coklat dan memakannya sekaligus. Apa yang terjadi sebenarnya? Ia benar-benar tidak tahan dengan keadaan yang seperti ini.
Kembali Ke Atas Go down
Sponsored content





Home.... Empty
PostSubyek: Re: Home....   Home.... I_icon_minitime

Kembali Ke Atas Go down
 
Home....
Kembali Ke Atas 
Halaman 1 dari 2Pilih halaman : 1, 2  Next

Permissions in this forum:Anda tidak dapat menjawab topik
Forum RPG Digimon Indo :: Digital world (file islands) :: Digital world town-
Navigasi: