Miracle?

Ia hanya bisa terdiam sambil menatap Matt-Senpai dengan tatapan tidak percaya. Dimensi ini, selain berbeda ruang, juga berbeda waktu. "Wah, itu pasti sangat menyenangkan. Berarti kita bisa bersenang-senang disini tanpa perlu khawatir akan keadaan orang tua kita, sekolah, atau umur. Karena begitu kita kembali, kita akan tetap jadi anak-anak. Begitu kita berada disini, usia kita seakan-akan berhenti. Bila kita berpuluh-puluh tahun disini, kita akan menua. Lalu bila kita kembali ke bumi, semuanya akan jadi seperti beberapa menit saja dan kita akan kembali jadi anak-anak. Lalu begitu kita kembali lagi ke dunia Digital, kita akan tetap menjadi anak-anak lagi (ingat film Narnia?)," ujarnya panjang lebar. Dimensi, ruang, dan waktu, memang sulit untuk dimengerti oleh kebanyakan orang, tapi tidak baginya. Ia bisa mengerti tentang perbedaan waktu itu. Waktu itu unik, dan ruang itu luar biasa.

"Hem, jadi Digimonku ini tipe Slime ya? Lalu dari jenis Jyarimon. Lucu sekali. Kunamakan apa ya?" ujarnya sambil memikirkan nama yang cocok. Tapi begitu baru setengah jalan, ia jadi berhenti berfikir. Ia ingat, ada hal yang lebih complex lagi yang harus dibahas disini. Bukan sekedar nama Digimon.

"Baiklah. Lupakan saja yang tadi. Kalau tidak salah, tugas kita disini melawan Trainer jahat. Kenapa mereka disebut jahat? Apa mereka itu berbahaya sehingga kami harus melawannya?" tanyanya lagi. Memanglah tujuan mereka kesini yang paling penting. Bila memang mereka punya musuh, berarti mereka disini tak bisa hanya untuk bersenang-senang. Ada yang mengancam nyawa mereka disini.

"Ha? Wah? Selama itu?" komentarnya sambil terus memeluk Nyokimon dalam dekapannya. Ingin sih rasanya menyangkal semua yang dikatakan Matt-Senpai namun semuanya terlalu ajaib untuk tidak dipercaya. Bila sepuluh tahun sama dengan satu jam disana, berarti perlu waktu setengah abad untuk untuk memakan waktu lima jam di bumi. Wah, ini sangat hebat! Kalau begitu ia mau tinggal selama-lamanya saja di Dunia Digital.

Tapi, hal yang terjadi berikutnya terasa sangat aneh. Ada sesuatu yang terasa panas di *sensor* nya. Ia melirik kearah Nyokimon yang sepertinya di selubungi oleh lapisan berwarna putih. Dan jelas, lapisan itu terasa panas. "Waw! Apa yang terjadi!?" paniknya.

Beberapa saat kemudian, tubuh Nyokimon perlahan-lahan mulai ditutupi oleh cahaya putih yang menyilaukan. Cahaya itu perlahan-lahan meredup dan begitu menghilang, yang tersisa tinggalah sebuah makhluk berwarna pink. Badannya bulat dengan beberapa tumbuhan yang menjulur keluar diatas kepalanya. Hewan apa ini? Mana Nyokimon?

"Senpai, apa yang terjadi?" tanyanya sambil menatap makhluk pink itu lekat-lekat. Makhluk itu sangat lucu sih, apalagi warnanya yang pink.

"Jadi, perbedaan waktu di Digital World dan Bumi itu sangat jauh ya? Baguslah, berarti aku bisa tenang berada di sini sampai kapanpun," timpalnya santai saat mendengar penjelasan Matt-senpai

Beberapa saat kemudian, tiba-tiba tangan kanannya yang berada sangat dekat di samping Poyomon mulai terasa panas. Ia pun segera menarik tangan kanannya dari dekat Poyomon dan dengan cepat menoleh ke arah Poyomon. Shun mendapati Poyomon perlahan-lahan mulai diselimuti cahaya putih. Karena rasa penasaran Shun akhirnya bermaksud untuk memegang Poyomon yang sedang diselimuti chaya putih

Belum sempat tangannya memegang Poyomon, tiba-tiba cahaya putih itu mengeluarkan sinar yang amat meenyilaukan "ukh," Shun dengan spontan menutup kedua matanya. Sekitar 1 menit kemudian, Shun akhirnya dapat membuka matanya saat cahaya putih menyilaukan itu meredup, dan meninggalkan sosok Digimon yang sama sekali tidak ia ketahui. Bentuknya putih mungil seperti Poyomon, tapi memiliki 4 kaki, sepasang telinga yang runcing, dan juga 2 taring yang menyembul dari dalam mulutnya. Di mana Poyomon? Itulah pertanyaan yang sedang berputar-putar di kepalanya "Matt-senpai, ini makhluk apa? Dan mana Poyomon?" tanyanya sambil terus menatap makhluk itu dengan bingung

Matt untuk kesekian kalinya dicercah dan dicambuk dengan banyak pertanyaan dari ketiga anak polos disekitarnya, namun sebelum Matt menjawab semua pertanyaan yang ditujukan padanya, Matt-pun mulai menyamankan posisi duduknya yang tidak terlalu nyaman baginya.

"baik anak-anak, saya akan menjawab pertanyaan kalian, pertama-tama, di digital world ini, juga ada banyak penjahat, mereka disebut dark digimon trainer, mereka memanfaatkan lokasi mereka tinggal yang berdekatan dengan earth portal untuk mengunci dan mengawal portal tersebut semata-mata hanya untuk kepentingan me...."

Matt memotong pembicaran yang ia lakukan tadi karena ada sesuatu yang sedang dikeluhkan oleh Nagisa dan Shun, mereka merasakan rasa panas di *sensor* XD dan di tangan mereka, Matt tersenyum dan menyaksikan peristiwa yang menyilaukan itu.

BEBERAPA DETIK KEMUDIAN

Akhirnya selesai juga peristiwa yang penuh cahaya tadi, digimon yang semulanya berwujud lucu dan mirip setan, kini bertransformasi menjadi sesuatu yang berbeda.

"akhirnya digimon kalian berevolusi, walaupun mereka telah berevolusi, namun bentuknya masih cukup lucu, memang jenis digimon kalian dipenuhi ke lucu an dan ke *sensor* an, oke, pertama nagisa, digimonmu berevolusi dari Nyokimon ke Pyocomon dan bertipe gelembung, dan kau Shun, Poyomon berevolusi menjadi Tokomon dan bertipe lesser (serba kekurangan xD *JK), ternyata digimon kalian menyayangi kalian, hahaha."

Ucap Matt pada Shun dan Nagisa.

Shun yang mengetahui bahwa Poyomon telah berevolusi menjadi Tokomon hanya mengangguk saja, tanda kalau ia mengerti "Jadi, berevolusi ya? Pergantian bentuk tubuh ke dalam tahap yang lebih sempurna. Hmm.... bagus, dunia ini semakin menarik saja," gumamnya sambil menyenderkan punggungnya ke punggung kursi yang ia duduki

Shun kemudian kembali bangkit setelah kurang lebih 1 menit menyenderkan tubuhnya. Lalu ia-pun merogoh sakunya dan mengeluarkan beberapa lembar uang "lalu apa uang yang digunakan di sini sama dengan uang yang ada di Bumi?" tanyanya lagi pada Matt-senpai sambil menunjukkan beberapa lembar uang di tangan kanannya

Diceritakan seorang Pemuda bernama Kazuhiko, Dia adalah seorang atlet basket di Ryouko University. Dia adalah salah satu atlet terhebat di kampusnya, tingginya berkisar 178 cm dan berat badannya 75 kg. Rambutnya berwarna keemasan karena cat rambutnya. Usianya Saat ini adalah 20 tahun. Ia sering dipanggil Rikkudo Kazuhiko (R.K) karena nomor punggungnya adalh 06.
Suatu hari yang cerah saat ia dalam perjalan pulang setelah pertandingan sedang mengendarai motor kesayangnnya, tiba-tiba ada sebuah mobil yang menabraknya dan membuatnya terpelanting sehingga jatuh ke dalam jurang yang ada di pinggir jalan.
Saat ia terjatuh ia berfikir kalau ia akan mati, disinilah terjadi sebuah keajaiban, ia melihat ada sinar yang menuju ke arahnya dan ia mencoba menggapai sinar itu. ia mendapatkan sebuah kotk kecil berbentuk balok dngan tiga tombol diatasnya.
tiba-tiba Suasana menjadi gelap dan akhirnya terang kembali,namun suasananya berbeda, ia sekarang ada di Sebuah kereta yang sedang menuju suatu tempat,
Ia masih terkejut dengan kejadian yang telah menimpanya, keringat dingain bercucuran dan akhirnya dia pingsan.

Dirinya terus mendengarkan cerita dari Matt-Senpai dengan seksama. Hingga akhirnya ada kejadian yang cukup mencengangkan. Kedua Digimon milik Nagisa-Nee dan Shun-Kun diselimuti cahaya putih yang menyilaukan. Tapi cahaya itu hanya menerangi beberapa saat hingga akhirnya meredup dan menyisakan Digimon aneh yang lumayan berbeda dengan Digimon yang sebelumnya. Ia memandangi makhluk-yang-sekarang-berada di *sensor* sepupunya dan *sensor* Shun-Kun dengan tatapan bingung. Menurut perkataan Matt-Senpai, Digimon mereka berdua telah berevolusi.

Hem, ia hanya diam saja sambil berfikir. Digimon milik sepupunya dan Shun-Kun pasti sudah lama menetas. Sementara Digimonnya ini baru menetas tadi, mana mungkin akan langsung berevolusi.

Oke, kembali lagi ke masalah yang sedang dibahas. "Kepentingan mereka sendiri? Kepentingan seperti apa?" tanyanya dengan nada serius, namun pelan. Ia mempererat dekapannya pada Jyarimon miliknya. Namun, mulut Jyarimon yang nakal mencoba untuk menggigit tangannya, dan berhasil.

"Wadau! Sakit!" ujarnya pelan sambil melihat tangannya yang memerah karena gigitan dari Jyarimon. Sementara yang menggigit hanya senyum-senyum saja seperti ada yang lucu. "Aduh, kau ini benar-benar nakal ya," gumamnya pelan sambil mengeluarkan sebungkus coklat dari sakunya. "Ayo, gigit ini saja," ujarnya sambil memberikan coklat itu sepotong demi sepotong. Jyarimon kelihatannya menyukainya.

Oke, lagi-lagi kita harus kembali ke masalah utama. "Lalu, apa Trainer jahat itu juga manusia seperti kita?" tanyanya lagi. Bila memang manusia. Kok ada ya manusia yang tega berbuat seperti itu? Benar-benar sulit dipercaya. Jadi, tugas mereka disini adalah menumpas para Trainer jahat itu? Sepertinya ini akan menjadi tugas tersulit dalam hidupnya.

"Wah, jadi seperti ini yang namanya evolusi, lucu sekali... Aku jadi berharap kalau perkataan Matt-Senpa itu benar.. Aku ingin Digimonku menjadi Digimon yang cantik, seperti Trainernya," ujarnya senang yang diakhiri dengan tawa diakhir kalimatnya.

Ia menatap Digimon berwarna pink itu lekat-lekat. Bentuknya seperti bola besar berwarna pink dengan tumbuhan yang menjulur keluar diatasnya. Ia juga memiliki sepasang mata besar yang sangat lucu. Membuatnya jadi gemas sendiri. "Wah, aku benar-benar suka. Kalau begini, cepatlah besar ya Pyocomon," ucapnya sambil memeluk Digimon-nya yang baru saja berevolusi itu.

Ehem. Setelah beberapa menit tenggelam dalam dunianya sendiri, ia langsung tersadar akan keadaan sekitar. Semuanya tengah serius, terutama adik sepupunya. "Ehem," ia mencoba untuk mencairkan suasana dan bersikap lebih dewasa.

"Jadi, kalau begitu. Apa saja data-data yang Senpai miliki tentang para trainer jahat itu? Kita tak bisa menyerang begitu saja tanpa sedikit informasi kan?" tanyanya yang sekarang mulai serius. Pyocomon-nya yang telah berevolusi mengubah ukuran tubuhnya menjadi dua kali lebih besar. Jadi, tidak akan muat lagi dalam dekapannya, sehingga ia meletakan Digimon-nya itu dipangkuannya.

Kazuhiko yang sedang pingsan,tiba-tiba terbangun dan dikejutkan oleh makhluk aneh. makhluk itu berbentuk bola oranye dan memiliki ekor. makhluk apakah ini? kazuhiko bertanaya-tanya.

Matt mulai menyamankan posisi duduknya kembali setelah ia merasa agak terganggu dengan *sensor* nya yang blablabla, Matt kemudian tersenyum kepada anak-anak yang banyak tanya disekitarnya, baru kali ini ia bertemu dengan anak-anak seperti ini.

'Pertama-tama, aku akan menjawab pertanyaan dari mu Shun, mata uang di dunia digital ini berbeda dari mata uang yang ada di tanganmu itu, di dunia digital ini dikenal sebuah mata uang bernama Digital World Anime, atau disingkat dwm, misalnya 1 dwm, 2 dwm dan seterusnya, kita dapat membeli banayak barang-barang dan keperluan sehari-hari menggunakan mata uang ini.'

Jawab Matt atas pertanyaan Shun barusan, Matt kemudian berdiri dan mengambil Tokomon yang tadinya sedang berada di samoing Shun, nampaknya, Matt akan menggendong Tokomon yang lucu itu.

'Gigi Tokomon kecil sekali ya ? rasanya aku ingin memakan digimonmu ini Shun, ahahaha oke, akan kujawab pertanyaan dari Nagato, disini lebih tepatnya digital world ini, ada penjahat yang bbiasanya disebut dark digimon trainer, mereka memiliki digimon yang mengerikan, kejahatan mereka adalah melarang orang-orang yang ingin kembali ke bumi dengan cara mengunci dan mengawal earth portal yang kebetulan berada di nightmare castle, tempat paling ujung dari dunia digital ini, satu-satunya motif mereka melakukan ini ialah, mereka menginginkan uang dan harta pemberian dari sang pemimpin. contoh sederhananya seperti ini, salah satu dari 10 digimon pemimpin akan turun sekali debulan untuk memberikan harta dan uang kepada siapa saja yang dianggap "berhasil" meramaikan dunia digital yang ia buat ribuan tahun lalu, jadi dengan cara mengunci earth portal itu, populasi para manusia bumi pun bertambah dan bertambah seiring berjalnnya waktu.'

Ucap Matt, Matt lalu menatap ke arah Nagisa dan mula berbicara kembali.

'Nagisa yang manis...kakak Matt akan menjawab pertanyaanmu lagi ^^'

namun sebelum Matt berucap, Matt terlebih dahulu berjalan ke arah Nagisa dan mencubit pipinya.

'kau lucu sekali nak, tak tahan aku mencubitmu ^^ oke satu-satunya info yang saya dapatkan pasca perjalanan saya kesana ialah disana dipenuhi kegelapan, digimon-digimon disana bertipe virus yang mana jika digimon milik kita terkena setetes saja virusnya, maka digimon milik kita akan berubah warna menjadi gelap dan seketika itu-pun menjadi jahat. satu-satunya yang dapat menahan virus itu adalah metal yang dibuat di metal factory disekitar area Pulau Folder, pabrik metal itu sangat besar, namun sekarang sudah tidak ada yang bekerja lagi disana, tapi kita bisa kesana kok, itu-pun jika kau tertarik.'

Jawab Matt. namun, tak lama Matt menjawab pertanyaan Nagisa, Matt merasakan sesuatu.

PIK

'ah ada satu kawan baru lagi, kita tunggu dia disini, kereta akan datang beberapa menit lagi ^^ kalian yang sabar ya anak-anak'

Matt lalu berjalan ke arah Shun dan memberikannya Tokomon yang semula ia gendong.

Ia terus saja mendengarkan informasi dari Matt-Senpai dengan seksama. Ia tak ingin melewatkan sedikitpun informasi yang sangat penting dan menarik ini. Sekarang, ia jadi tau, kalau Trainer jahat itu rupanya memang manusia. Dan mereka melakukan kejahatan hanya demi uang. Hem, hanya demi kepentingan mereka sendiri mereka berani mengorbankan kebebasan orang lain, benar-benar egois dan tidak bertanggung jawab. Hem, ia jadi penasaran, kira-kira siapa saja ya orang-orang itu?

"Jadi, dengan kata lain, mereka manusia kejam yang bekerja demi uang? Wah, tamak sekali," geramnya. Tanpa sadar, ia menghentikan suapannya pada Jyarimon. Jyarimon yang sudah tidak sabar menunggu langsung menggapai tangannya dan menggigit coklat yang ada di tangannya itu beserta dengan jari-jarinya."Waw, sakit! Kau ini tidak sabaran ya," ujarnya pelan sambil kembali menyuapi Digimonnya itu. Keadaan tangannya cukup memperihatinkan. Cetakan bekas gigitan Digitan Digimonnya tercetak disana.

"Oh ya, tadi kan, kalau tidak salah Matt-Senpai mengatakan tentang perubahan Digimon menjadi virus. Bisa Matt-Senpai jelaskan tentang jenis-jenis itu? Kalau Digimonku ini jenis apa? Tentu saja bukan virus kan?" tanyanya lagi. Ya, selagi masih diberi kesempatan bertanya, mana mungkin ia akan melewatkannya.

Tapi, eh, tunggu dulu. Kalimat terakhir Matt-Senpai tadi? Seorang lagi? Maksudnya? Ia yang pensaran tentu saja harus bertanya. "Apa maksudnya seorang lagi? Maksud Senpai, masih Trainer lain yang dipilih setelah kami bertiga? Wah, itu bagus. Makin banyak orang makin baik," ujarnya sambil tersenyum.

Shun kemudian bangkit dari duduknya saat melihat Tokomon diambil oleh Matt-senpai "H-hey..,." Ia pun memutuskan untuk menghentikan kalimatnya, lagipula ia yakin kalau Matt-senpai pasti tidak akan melukai Tokomon. Ia pun kembali duduk sambil meletakkan kedua tangannya di atas meja bebentuk segitiga tepat di depan mulutnya.

"Jadi para Trainer Jahat hanya bertujuan mengumpulkan harta. Hn, hal yang sangat umum. Ternyata di Bumi maupun Digital World ini, semua orang masih menginginkan harta yang banyak ya. Apa mereka tidak cukup puas menikmati hidup berdampingan dengan Digimon di dunia ini?," komentarnya setelah mendengar penjelasan dari Matt- senpai.

Tidak lama setelah penjelasan Matt-senpai berakhir, Tokomon-pun dikembalikan padanya. Benar kan, Tokomon sama sekali tak di apa-apakan oleh Matt-senpai. Shun kemudian mengambil Tokomon dari tangan Matt-senpai "kalau tujuan mereka hanya harta, akan kutunjukkan hal yang lebih menarik daripada harta di Digital World, yaitu berteman dengan Digimon. Iya kan Tokomon?," ujar Shun sambil menatap Tokomon dan tersenyum padanya. Tokomon-pun juga tersenyum tanda kalau ia mengerti apa maksud perkataan Shun.

tiba-tiba kereta yang ditumpanginya secara tidak sengaja berhenti. "Sebaiknya aku keluar dulu, dan kau makhluk aneh menjauhlah", kata Kazuhiko. Kemudian Ia keluar dari kereta tersebut. Setelah ia keluar sesaat ia melirik ke arak kereta. Ia melihat makhluk itu memandangnya dengan muka sedih seolah-olah tidak ingin kehilangan temannya. "HMMM..Kasihan juga makhluk ini, sebaiknya aku bawa saja ah. Siapa tahu ada yang bisa menjelaskan ini tempat apa dan makhluk jenis apa ini.", gumamnya seraya mengambil makhluk itu. "Lucu juga yha makhluk ini, belum pernah aku melihat yang seperti ini", belum selesai ia bicara tiba-tiba makhluk itu bersuara, "puuu...pu...pu..."(anggap ajha kayak gitu, aku gag tau suara aslinya) Sambil membuka mulutnya. "Wah bisa bersuara pula, kayaknya dia lapar deh. Sebaiknya aku kasih makan Ah.", kata Kazuhiko sambil menyuapi roti kacang yang ada di dalam tasnya. "Rupanya dia suka dengan roti kacangku", kata Kazuhiko. "Nah disana ada sekumpulan remaja, kayaknya mereka juga bawa makhluk aneh. Lebih baik aku ke sana dan bertanya.", gumam Kazuhiko yang kemudian berlari ke arah kerumunan orang yang dilihatnya. "Hai semua, boleh saya numpang nanya, tempat ini dimana yah?", tanya Kazuhiko kepada segerombolan Remaja tersebut.

Mendengar pertanyaan dari Nagato dan Shun, Matt kembali tersenyum dengan manisnya, namun, belum sempat ia menjawab pertanyaan yang ditujukan padanya, Matt mulai berdiri dan berjalan ke depan beberapa meter, setelah itu, ia lalu berbalik dan memulai penjelasannya, tentu saja ia akan tetap menjawab semua pertanyaan yang akan ditanyakan padanya, Matt tidak ingin anak-anak ini ketakutan dan kebingungan seperti dirinya sewaktu baru datang ke sini.

'di dunia digital ini, ada sepuluh digimon yang disebut sebagai "sepuluh digimon pemimpin", mereka adalah digimon yang diciptakan oleh orang-orang bumi terdahulu dan kemudian ke-sepuluh digimon tersebut lalu bekerja sama untuk membuat dunia digital ini, setelah dunia digital ini jadi, ada satu digimon diantara mereka yang memiliki usul, bahwa dunia digital ini dibagi sepuluh sama rata yang kemudian tiap daerah akan dipimpin oleh satu dari mereka, namun, kesembilan digimon tersebut menolak ide dari digimon yang kebetulan bertipe virus, ya, karena sewaktu pembuatannya ia terkena setetes virus dari harddisk milik pembuatnya. Digimon itu bernama AncientSphinxmon, Sphinx yang marah akibat sarannya itu ditolak lalu keluar dari komunitas tersebut. Ia lalu membangun sebuah tempat bernama Nightmare Castle, yang berisi virus-virus paling berbahaya disini, bahkan lilithmon pun terkena virusnya. Yah singkatnya seperti itu, dan untuk masalah itu..'

Perkataan Matt terpotong akibat munculnya seseorang yang sedang berlari mendekat ke arah mereka berempat, sepertinya ia sedang kebingungan.

'ah, datang juga, itu maksudku Nagato...'

Tunjuk Matt kepada pria yang berlari ke arah mereka.

Ia kembali mendengarkan penjelasan dari Matt-senpai dengan seksama tanpa melewati sepatah katapun yang keluar dari Pria berambut kuning tersebut. Ia kemudian berdiri dan mengambil Tokomon dari meja dan menaruh Tokomon dalam dekapannya. "Hmm..... Maaf Matt-senpai, kira-kira Digimon ini bisa kita simpan dalam suatu perangkat tidak? Mengingat Digimon berasal dari data komputer, seharusnya data itu dapat kita uraikan dan kita simpan data itu ke dalam sejenis Memory," tanya Shun pada Matt- senpai yang berada di depannya.

Merasa telah membelokkan alur pembicaraan, ia pun memutuskan untuk kembali bertanya mengenai para Trainer jahat yang diceritakan oleh Matt-senpai "jadi, Digital World juga memiliki para dewa ya. Apa Senpai punya data dan informasi mengenai ke-10 Digimon Pemimpin tersebut?," tanya Shun lagi pada Matt- senpai

Tidak lama kemudian, Shun mengalihkan perhatiannya pada pria yang baru saja datang 'Jadi dia ya, Trainer yang datang ke sini selain kami?'. Shun kemudian memperhatikan sosok pria itu dengan sangat cermat dan sepertinya di juga sudah menemukan Digimon "tempat ini adalah Digital World, dan makhluk dalam dekapanmu itu pasti Digimon," ucap Shun menjawab pertanyaan pria itu

"Haahh...hhaahhh...Jadi ini yang namanya Digimon, Aku kira cuma hayalan saja ternyata memang benar adanya. Dan yang kalian bawa juga Digimon yha? Perkenalkan namaku Kazuhiko. Sering dipanggil R.K ama temen-temenku. Ada yang tahu gak ini digimon jenis apa dan Siapa namanya? Bay the way kalian mengapa bisa ada disini dan dari mana asal kalian?", Tanya Kazuhiko terburu-buru dan dengan nafasnya yang terenggah-engah. hal itu wajar saja secara dia tadi habis latihan dan sekarang habis lari. "Oh ya nama kalian Siapa?, maaf kalo aku nyroscos trus dari tadi ngomongnya", tanyanya lagi, namun sekarang keadaannya sudah semakin tenang.

"Jadi begitu ya? Oh ya, kalau begitu, sepuluh Digimon Dewa itu siapa saja? Karena Dewa di dunia Digimon, masa tidak diketahui namanya," gumamnya pelan, masih melirik kearah Matt-Senpai. Jyarimon yang sudah berhenti makan pelahan-lahan mulai tidur dalam dekapannya. Ia mengelus-ngelus Digimon-nya itu sambil menunduk berfikir. Wajahnya terlihat murung sambil mengulas sebuah senyum miris. Ia merasa sangat kasihan dengan keadaan tempat ini. Tempat ini seperti, ya, bisa dibilang penjara emas. Namun, meski terbuat dari emas tetap saja penjara. Penjara yang mengurung mereka untuk bebas. Padahal ia fikir, bila pintu portal dibuka saja, orang-orang pasti akan lebih banyak datang kesini karena mereka tau Dunia Digital sudah aman. Kita bisa bermain dan pulang kapan saja. Sementara bila portal ditutup dan semuanya tidak bisa pulang, apa yakin masih ada yang mau kesini?

"Kita harus segera bertindak. Namun sebelum itu, kita harus mengevolusikan Digimon kita terlebih dulu agar bisa menjadi kuat. Matt-Senpai, selain sepuluh Dewa itu, bisa Matt-Senpai jelaskan tentang tingkatan evolusi Digimon?" tanyanya lagi. Entah mengapa, tiba-tiba saja semangatnya memuncak. Ingin rasanya ia sesegara mungkin menhabisi para trainer jahat itu. Agar Dunia Digital tidak dipandang jahat dan berbahaya oleh orang lain. Ia sangat yakin. Bila kita menerapkan sistem yang damai, tempat ini pasti akan lebih ramai lagi.

Hem. Ia kemudian bisa mendengar perkataan dari Shun. Ya, memang sih, Digimon itu berupa data komputer. Dan data komputer seharusnya memang bisa disimpan di memori manapun dan apapun kan? Karena memang itulah tujuan memori dibuat. "Kurasa Shun benar. Alat seperti itu pasti ada kan?" ujarnya lagi.

Tak lama setelah itu, seseorang kembali datang. Ia langsung melirik kearah orang itu. Seorang pemuda berambut spike hitam. Dilihat dari sikapnya yang tidak mengetahui tentang Dunia Digital ini, ia bisa menyimpulkan kalau orang ini juga baru datang. Detik berikutnya, ia langsung melirik Matt-Senpai dengan tatapan yang seolah-olah bertanya, apakah-dia-orangnya? Matt-Senpai kemudian menjawab tatapannya itu dengan mengatakan kalau memang pemuda itu yang dia maksud. "Namaku Nagato. Ini patnerku, Jyarimon," ujarnya dengan nada ceria yang diakhiri dengan senyuman. Tak berhenti sampai disitu saja, ia melirik kearah Digimon milik pemuda itu. Seekor Digimon berbentuk bola dengan ekor seperti rubah. Wah, lucu sekali. "Ini Digimon apa Matt-Senpai?" tanyanya lagi-lagi kepada Matt-Senpai tanpa mengalihkan pandangannya dari Digimon milik pemuda yang bari datang itu.

Ia sedikit memanyunkan bibirnya karena dibilang manis oleh Matt-Senpai. Siapa yang manis? Dan siapa yang dipanggil 'Nak?'. Gerr, kalau saja dia tidak ingat kalau dirinya ini adalah seorang gadis, ia pasti sudah, sudah, ah lupakan.

Ia menghela nafas panjang sambil memejamkan kedua matanya. "Oke baiklah. Aku sedikit mengerti," gumamnya setelah mendengar penjelasan demi penjelasan dari Matt-Senpai.

Seorang pemuda terlihat menghampiri mereka. Ia segera melirik pemuda itu. Seorang pemuda berambut hitam jabrik dengan tinggi yang, wah, luar biasa. Seperti pemain basket. Tanpa sadar, wajahnya memerah seketika. "Sa-salam kenal. Namaku Nagisa. Ini partner-ku, Pyocomon," ujarnya sambil tersenyum manis.

Oke, sudah cukup perkenalannya. Detik berikutnya, ia langsung berbalik kembali kearah Matt-Senpai. "Kalau begitu. Coba jelaskan tentang Digimon. Maksudku tentang kekuatannya, variasi spesiesnya, elemennya, lalu tentang sesuatu yang jenis virus, dan lainnya itu," ujarnya sambil menopang kedua dagunya dengan tangannya yang diletakan diatas meja.

"Wha partnermu cantik dan imut Nagisa-chan, sama seperti trainernya yang cantik", goda Kazuhiko. " Dan partnermu Nagato-kun, mirip naga yah, nanti pasti jadi digimon yang hebat. Bay the way itu telinganya atau sayapnya Nagato-kun?", tanya Kazuhiko sambil mendekatkan wajahnya Ke Jyaramon.

Dikisahkan salah seorang Mahasiswa di Ryouko University yang bernama Yoshi Takumi. Ia adalah seorang pemain basket yang juga merupakan rekan satu team dari R.K. Ia sering dipanggil Y.T karena nomor punggungnya adalah 04(shi). Dia menjabat sebagai point guard di Clubnya, tinggi dan berat badannya hampir samalah kaya R.K. di suatu hari yang cerah pada hari minggu ia baru saja selesai berbelanja untuk kebutuhan seminggu. Sekarang ia dalam perjalanan pulang, tiba-tiba terdengan suara bensa jatuh "Trek...tek..tek..tek...". Ia berguman, "Benda apa ini dan darimana datangnya?". kemudian ia memungut benda aneh yang berbentik balok dan terdapat tiga tombol diatasnya. tiba-tiba saja Suasana disekitarnya menjadi gelap. beberapa saat kemudian Keadaan mulai terang kembali namun ia tidak lagi berada di jalan. melainkan ada di dalam sebuah kereta yang sedang berjalan entah menuju kemana. Takumi menjadi sangat kaget, "hah, dimana aku ini? tempat apa ini?.". tiba-tiba ia merasakan rassa kantuk yang sangat teramat sehingga memaksanya untuk tidur di dalam kereta tersebut.

Matt lalu mulai berjalan ke arah pinggiran rel kereta api dan berbalik menghadap ke Nagisa yang sepertinya ingin tahu lebih dalam lagi mengenai ilmu per"digimon"an, Matt mulai menunjujjan jari telunjuknya seperti seorang guru yang sedang menjelaskan sebuah pelajaran pada murid-muridnya.

'Nagisa, digimon itu, saaaaangat banyak, mulai dari jenis, elemen, kekuatan, kemampuan dan lain sebagainya, aku akan menjelaskan padamu beberapa hal saja yang ku ketahui ya...pertama-tama, jenis dari digimon, ada banyak sekali jenis dan variasi dari digimon, dimulai dari jenis alien, jenis virus, phantom form, dragon form, holy form, sky dragon form, beast form, bulb form, card form, cyborg form, crustacean form, dark dragon form, seed form, jelly form, mammal form, virtue form, larva form, braun form, insect form, reptile form, rock form, fallen angel form dan masih banyak lagi, mereka terbagi atas bentuk dan sikap mereka, juga kemampuan mereka, yang kedua adalah elemen atau kekuatan dari digimon, elemen dan kekuatan digimon juga sangat banyak, ada yang memiliki kemampuan ice, fire, sound, dan apa ya ? seed juga ada, dan yang paling sering dan umum ditemui adalah bubble power, anah yang ketiga, tentang digimon-digimon virus, digimon virus atau digimon yang bertipe virus sebenarnya adalah digimon-digimon yang bertipe seperti yang saya sebutkan tadi, namun, karena rencana busuk dari AncientSphinxmon, mereka ditularkan virus buatannya untuk membuat sebuah tentara yang berisikan para digimon virus, umumnya mereka berwarna hitam dan biru tua, mereka sangat berbahaya, sekali gigit, sentuhan, terkena virus mereka atau *sensor* antar digimon akan menularkan virus mereka dan membuat digimon yang lain ikut tertular.'

Ucap Matt

'aku sepertinya sudah mendongeng disini, apa masih ada yang ingin ditanyakan sebelum kita berpindah tempat ?'

Tanya Matt pada sekumpulan anak-anak di depannya itu.

"Matt-Kun, apakah mungkin Digimonku berevolusi menjadi bertipe virus walaupun tidak terkena virus mereja?", tanya Kazuhiko.

"Hoaaaam...nyenyaknya tidurku. Hmmmm, benda apa ini kenyal begini", tiba-tiba Takumi terbangun dan merasakan benda kenyal di tangan kanannya yang menjulur ke bawah ketika tidur. "Wah lucunya, kayaknya ini makhluk hidup. jadi gemes dah", Kata Takumi melihat Makhluk imut tersebut. Tiba-tiba kereta yang ditumpanginya tersebut berhenti. "Hmmm, akhirnya berhenti juga, tapi dimana ini?", kata Takumi keheranan. "Ya sudahlah aku keluar saja siapa tau ada orang yang bisa aku mintai informasi", kata Takumi meyakinkan dirinya. Tiba-tiba saja makhluk lucu tersebut menggigit tangannya. "Hei apa yang kau lakukan? Apa kau lapar?", tanya Takumi. Makhluk tersebut membuka matanya dan membuka mulutnya. "Kayaknya dia mengerti dengan apa yang aku katakan. Baiklah akan aku berikan kau keripik singkong ini.", kata Takumi sambil menyuapi makhluk yang baru ditemuinya. "Krauukk...Kraukk...Krauuk..", makhluk itu mengunyahnya denagn lahap. "Wah ternyata dia juga suka", katanya kegirangan. "Baiklah makhluk kecil, kita akan keluar dulu dan mencari informasi.", ujarnya bersemangat.

Sesampainya di luar kereta Takumi melihat sekelompok orang, dan ada sesosok orang yan mirip dengan orang yang ia kenal. Takumipun menghampiri mereka. Setelah berada di dekat kerumuna tersebut ia melihat 5 orang. Dan ternyata benar disana Ia melihat orang yang sangat mirip dengan rekan teamnya yaitu R.K.

"Maaf, Permisi saya meu numpang nanya ini tempat apa ya? dan ini makhluk apa?", tanay Takumi kepada kelompok orang yang di depannya.

Tiba-tiba Kazuhiko mendengarkan Suara yang familiar di telinganya. Kemudian ia menoleh kebelakang dan ternyata benar ia melihat Takumi. Takumi juga mengendong seekor Digimon. "Hei Taku, kenapa kau bisa ada di sini? apa kau juga mendapatkan Digivice sepertiku?", kata Kazuhiko sambil mengeluarkan Digivicenya dari sakunya. "Disini adalah Digital World, dan yang kau bawa itu adalah digimon. Tetapi aku tidak tahu namanya. Mereka adalah teman-temanku, walaupun baru kenal hehehe. Apa yang kau bawa di tasmu itu, kelihatannya berat sekali?", Tanya Kazuhiko pada Y.T.

"Wah kk R.K juga ada di sini, panjang ceritanya kk. Oh benda itu aku juga punya, gara-gara ngambil benda ini aku sekarang ada di sini.", kata Takumi sambil menunjukkan Digivicenya. "Digimon, Digital World...Ah dunia baru. Tapi bagaimana cara kita kembali kedunia kita? Pertandingan sudah diadakan musim depan, kapan kita bisa latihan?", keluh Takumi dengan wajah yang terlihat sedih. "Oh ya, perkenalkan nama saya Takumi, sering dipanggil Yoshi Takumi dan disingkat Y.T, saya adalah rekan kk R.K, senang berkenalan dengan kalian", Takumi memperkenalkan dirinya sambil tersenyum manis.