In-Training Examiners #3

Selamat sore. Perkenalkan nama saya Nagato Haruka. Saya adalah In-Training Examiners-nya kali ini. Partner saya adalah Gigimon. Seekor Digimon dengan jenis Lesser, tipe Naga, dan Elemen Api.

Pertama-tama, saya akan mengingatkan peraturan. Peraturan itu dapat dilihat disini. Pahami aturannya baik-baik.

Kedua, saya akan menjelaskan tentang arena. Arena yang kita gunakan berupa ruangan luas dengan gambar bentuk lapangan ditengahnya. Sama seperti lapangan pertandingan Pokemon, hanya bedanya, lapangan pertandingan ada didalam ruangan.

Semuanya pertama-tama mengisi Absen dengan mengisi format "Saya hadir dan saya siap,". Begitu semuanya sudah hadir, silahkan siapa saja yang tercepat memposting RP ujian terlebih dahulu. Ingat, postingan saya disini hanya sebagai pembuka. Saya belum ada di arena pertarungan karena memang belum membuat RP tentang hal itu. Jadi yang pertama kali datang, otomatis yang pertama dan belum ada orang sama sekali. Ada yang kurang faham? Saya rasa tidak *seenaknya*. Hahaha, baiklah. Bila ada yang kurang jelas, silahkan tanya wasit, jangan saya *tambah seenaknya*. Oke, maaf, silahkan tanya saya.

Yoshi Takumi memasuki arena ujian dan ia meminta bantuan pada rekannya yaitu Rikkudo Kazuhiko.
Rikkudo Kazuhiko tolong aku.

Yo, Takumi aku baru paulang kuliah. Semangatku membara Ayo kita berjuang.

Saya hadir dan saya siap.

Terlihatlah dua orang pemuda yang sedang memasuki ruangan. mereka tiadalain dan tiada bukan adalah R.K dengan Relemon sebagai Partnernya dan Y.T dengan Kuramon sebagai partnernya.

Saya hadir dan Saya siap.

Saat memasuki ruangan ujian dua pemuda tersebut saling pandang dan membenturkan lengan bawah mereka, yang menandakan mereka Siap berjuang bersama sebagai tag team. Kini ujian sedang menanti mereka.

OOT: Maaf, tapi kita harus tunggu wasit dulu, baru bisa mulai ujiannya ...

Seorang pemuda berambut coklat terlihat memasuki ruangan tempat berlangsungnya ujian In-Training. Pria itu mengenakan setelan kaos ungu dibalut dengan jaket hijau ditambah dengan celana jeans berwarna biru. Langkah pemuda itu terlihat santai. Sebuah senyuman terkembang diwajahnya. Ya, Nagato Haruka. Seorang pemuda yang selalu tersenyum, apapun situasinya. Sebenarnya, ia masih tak bisa mempercayai hal ini. Beberapa hari yang lalu ia baru saja ketempat ini untuk melakukan kegiatan yang sama. Hanya saja, kemarin ia berperan sebagai peserta. Sekarang ia bertugas sebagai pengujinya.

Dibelakangnya, terlihat seekor Digimon berbentuk mamalia berkaki empat tengah berlari-lari menuju ketengah arena. Ia hanya tersenyum kecil melihat tingkah Digimon-nya itu. Gigimon, itulah nama partner-nya. Seekor Digimon berwarna merah darah dengan sepasang telinga yang berbentuk seperti sayap. Digimon-nya itu tampak sangat bersemangat sambil menatap kedua pemuda jangkung yang ada didepannya.

"Perkenalkan, Namaku Nagato Haruka. Mungkin kalian telah mengenaliku dan Partner-ku, Gigimon" ujarnya dengan nada suara yang dibuat sebijaksana mungkin. "Silahkan kalian mulai duluan. Silahkan serang dari mana saja dan dengan apa saja," sambungnya lagi.

Huft. Ia menghela nafasnya pelan. Sejujurnya, ia sangat gugup. Kalian tau? Terkadang menguji itu lebih sulit daripada diuji. Ia ditunjuk secara tiba-tiba oleh Matt-Senpai agar menjadi ITE kali ini. Mau tak mau, ia pun menerimanya. Lagipula, ia fikir ini bisa menambah pengalamannya.

"Baiklah terimakasih atas kesempatannya. Yang terhormat ITE dan yang saya hormati rekan Saya TaKumi. Saudar ITE mohon bimbingannya", Kata Kazuhiko memperkenalkan diri dan mengucapkan salam hormatnya kepada penguji. "Relemon bersiaplah kita akan menghadapi ujain yang telah kita tunggu-tunggu.", kemudian Kazuhiko menaruh Relemon di arena tanda ia telah siap untuk mengikuti ujian kali ini.

"Baik, Akan kau lakukan Semaksimal yang aku mampu. Kuramon Ayo bersiap.", kata Takumi dengan penuh semangat. "Kk, R.K apakah kk sudah punya rencana?", bisiknya pada Kazuhiko.

"Aku sudah menyiapkannya, posisikan kuramon tiga langkah di depan relemon. Setelah itu mereka bergerak maju bersama Setelah kira-kira 20 langkah dari Gigimon perintahkan Kuramon untuk menembakkan Glare eyenya. kemudian perintahkan Kuramon untuk bergeser 5 langkah ke kanan. Sementara itu Relemon akan menyerang dari depan.", bisik Kazuhiko pada Takumi.

"Baik aku mengerti", kata Takumi pada Kazuhiko. "Ayo kuramon Serang", perintah Takumi pada Kuramon. Setelah kira-kira 20 langkah di depan Gigimon perintah susulanpun datang pada Kuramon. "Kuramon, Glare Eye", teriak Takumi. Tiba-tiba cahaya yang sangat menyilaukan muncul dari mata Kuramon, dan Cahaya tersebut mampu membuat kebutaan sesaat pada makhluk lainnya sekitar 1 menit. "Kuramon gesr ke kanan lima langkah", Perintah Takumi lagi.

OOT,
Serangan kilauan cahaya dari Kuramon Sangat cepat dan tidak mungkin untuk menghindarinya. Silakan dibayangkan kecepatan Cahaya.

"Relemon, Segera ikuti Kuramon.", kata Kazuhiko. Relemon yang mengikuti gerakan Kuramon dari belakang telah siap menantikan instruksi masternya. Setelah Kazuhiko melihat Kuramon mengeluarkan Glare Eyenya ia memberikan Instruksinya pada Relemon. "Relemon berbelok 30 derajat ke arah kiri". Memanfaatkan serangan pertama dari Kuramon Relemon mulai menyerang. setelah kazuhiko merasa jaraknya pas instruksinya dilanjutkan. "Relemon, belok 60 derajat ke kanan, Serang langsung Gigimon dari arah kiri. "Henshin", Relemon berubah menjadi batu", kata Kazuhiko. Ia memanfaatkan tekik perubahan relemon untuk meningkatkan daya serangnya. Relemonpun melaksanakan Instruksi tersebut. Bagaimanakah reaksi dari ITE?

Seorang wanita berambut hitam sepinggang terlihat tengah berlari menuju ketengah arena. Pakaian yang dikenakan wanita itu serba hitam. Mulai dari kaos lengan panjangnya, hingga rok mininya. Sosok itu terlihat berhenti di bagian tengah kanan arena. Nafasnya terlihat terengah-engah karen aia memang tidak terbiasa berlari.

Setelah beberapa menit. Gadis itu akhirnya bisa kembali mengatur nafasnya dan menatap para peserta beserta Examiners-nya. "Maaf saya agak terlambat. Perkenalkan, saya Nagisa Sakura. Saya adalah wasit untuk ITE kali ini," ujarnya dengan nada yang dibuat setegas mungkin.


Huft, dasar bodoh. Ya, Nagisa bisa-bisanya lupa kalau dia telah ditunjuk untuk menjadi wasit dalam ITE kali ini. Tapi dirinya malah kelupaan dan terus tidur. Untung saja dia belum terlalu terlambat. Ya, setidaknya.

"Baiklah, silahkan diteruskan saja pertandingannya," ujarnya sambil terus berdiri di sisi kanan tengah arena.

Sebuah senyuman terkembang di bibir Nagato. Ia bisa merasakan semangat para Trainer yang tengah mengikuti ujian kali ini. Ia telah mengumpulkan data-data tentang Digimon mereka berdua. Digimon milik pemuda yang bernama Kazuhiko itu adalah Relemon. Kemampuannya adalah berubah menjadi benda apapun yang ukurannya hampir seukuran dengan semula. Sementara yang milik pemuda bernama Yoshi, adalah Kuramon. Kuramon adalah Digimon misterius yang tidak jelas asal muasal terciptanya. Tapi, ya, seperti Digimon Fresh kebanyakan, kemampuannya cuma satu, yaitu menembakan cahaya yang membuat kebutaan.

"Gigimon, tutup matamu. Dengarkan instruksiku baik-baik dan percayalah," perintahnya. Gigimon pun melompat-lompat sebentar sebelum akhirnya menutup matanya.

Lihat, serangan dimulai. Riku-San dan Yoshi-San sepertinya telah mengatur strategi dari awal, terlihat dari Digimon mereka yang telah diatur jaraknya masing-masing. Ia hanya membiarkannya, ingin melihat strateginya.

Setelah beberapa saat, akhirnya strateginya terlihat. Kuramon menembakan Gilgameh Eye-nya dan bermaksud membuat Gigimon miliknya buta sesaat. Sementara Relemon berjalan mendekat dari sisi yang lain. Begitu sudah dekat, Relemon langsung melompat dan berubah menjadi batu. Tapi maaf, itu sia-sia. Ia sudah tau serangan Kuramon sehingga ia telah memerintahkan Gigimon-nya untuk menutup matanya terlebih dahulu.

"Gigimon, mundur dua langkah dengan cepat, lalu melompat keduara dan tendang batu yang ada didepanmu," perintahnya. Gigimon pun dengan cepat munudu dua langkah kebelakang dan melompat. Batu semakin jatuh namun masih berada diudara. Gigimon pun menekankan seluruh keempat kekinya kearah batu tersebut sehingga batu itu terdorong kearah Kuramon.

"Jangan berhenti disitu, tambah dengan Heated Bubble," perintahnya lagi. Gigimon pun dengan sigap langsung membuka mulutnya dan menembakan Heated Bubble kearah depan. Gelembung-gelembung bertemperatur tinggi itu mengarah menuju Kuramon dan Relemon.

"Bagus Gigimon, pertahankan," ujarnya sambil mengacungkan jempolnya kearah Gigimon. Gigimon masih terus menutup matanya. Memang sangat berbahaya kalau diserang. Tapi, untuk tulah ia berada disini. Ia yang akan menjadi 'mata' Gigimon selama pertandingan ini. Bila memang Gigimon berhasil diserang, berarti ini sepenuhnya kesalahannya sebagai seorang Trainer.

Aku tau dia pasti akan melakukan ini. Melihat Relemon yang ditendang oleh Gigimon dan langsung menuju Kuramon, Kazuhiko memberikan perintah pada Relemon. "Relemon, "Henshin", Kembali ke mode jell. Biarkan dirimu membentur tanah dan pantulkan dirimu 75 derajat ke arah kiri atas.", relemon menghentikan perubahannya menjadi batu dan kembali ke bentuk jell sehingga dapat kembali mmemantul seperti semula. Namun kali ini Relemon memantul ke atas.

Melihat aksi yang dilakukan Gigimon, Takumi memerintahkan Kuramon agarmenghindar. "Kuramon, mundur ke kanan belekang Dengan Sudut 135 derajat", perintahnya. Kuramon kemudian melakukan tersebut agar terhindar dari gelembung Gigimon.

Nagato kembali tersenyum melihat cara para perserta ITE kali ini untuk menghindari serangannya. Ada yang melompat, ada yang bergeser. Digimon para peserta ITE kali ini bisa terbilang cukup unik. Dan itu membuatnya semakin bersemangat. Oke, dia tau tugasnya disini bukan untuk mengalahkan mereka, tapi hanya sekedar menguji saja.

Senyumannya semakin melebar. "Ingatlah, dalam pertarungan Digimon, bukan hanya strategi yang menentukan kemenangan, tapi juga rasa percaya," ujarnya sambil melipat kedua tangannya didepan dada. Tatapan matanya mengarah kepada kedua peserta secara bergantian. Sejujurnya, ia mau mengatakan kalau peserta ITE kali ini cukup mujur. Karena Examiners-nya kali ini adalah dirinya. Bila Examiners-nya adalah Examiners yang dulu, mungkin mereka sudah kalah mentalnya. Ia akui, permainan mental Examiners yang lama itu cukup bagus. Tapi hal itu tak terlalu mempengaruhi dirinya ya, karena itu. Ada ikatan antara dirinya dan Jyarimon, yang kini telah menjadi Gigimon, saat itu.

Oke, kembali ke pertarungan. Serangannya yang pertama mungkin gagal, tapi kali ini, serangannya sepertinya cukup sulit untuk dihindari. "Gigimon, tembakan Heated Bubble 45 derajat keatas," perintahnya. Gigimon pun langsung melakukan hal yang diperintahkannya. Gelembung-gelembung bertemperatur tinggi kemudian ditembakan 45 derajat kearah atas. Namun, ketika gelembung-gelembung itu hampir mencapai bagian atas gedung, gelembung-gelembung itu kehilangan gaya dorongnya dan mulai tertarik gaya gravitasi sehingga mulai terjatuh kembali ke ke arena seperti hujan. Hujan gelembung itu kemudian jatuh kesetiap sudut arena. Ia menyebut jurus itu, hujan bola bakso mendidih. Oh, lupakan.

'Bagaimana cara mereka menghindar sekarang?' gumamnya dalam hati. Sebuah senyuman kembali terkembang di wajahnya.

"Terimakasih dengan yang telah kau lakukan Nagato-kun", katanya denngan senyuman di bibirnya. Setelah ada reaksi dari Nagato, Kazuhiko kembali memberikan perintahnya pada Relemon yang sudah mencapai ketinggian maksimalnya, "Relemon,"Henshin", berubah menjadi batu. Sekaranga tambah ketebalan perubahanmu dua kali semula." Dengan bertambahnya ketebalan batunya secara otomatis masanya akan bertambah sehingga energi potensial yang ditimbulkan juga semakin besar. Menurut hukum kesetaraan energi, energi potensial akan sama denganenergi kinetik dari benda tersebut. Sekarang Kazuhiko memanfaatkan hal tersebut. Dengan energi kinetik yang besar maka kecepatannya jjuga semakin tinggi sehinggga kecepatan jatuh Relemon menjadi besar. Menurut hukum proyeksi Relemon akan jatuh tegak lurus dibawahnya. Setelah mencapai batas minimum energi potensialnya, maka energi kinetik akan mencapai batas maksimunnya. Kazuhiko kembali mengeluarkan instruksinya. "Relemon, "Henshin", berubah kembali ke mode jeli dan pantulkan dirimu 45 derajat ke arah kanan", kata Kazuhiko pada Relemon disertai senyuman. Setelah Relemon mencapai batas ketinggian maksimal dan tepat berada di atas Gigimon. ""Henshin", Berubah menjadi batu dengan ketebalan 3 kali semula.".

"Ayo kuramon Sekarang maju 20 langkah", instruksi susulan keluar dari Takumi. Sekarang Kuramon pun maju mendekati Gigimon sebanyak 20 langkah. Secara logika Gigimon tidak mungkin menerang dirinya dengan buble Hot. Sehingga di dekat Gigimon densitas buble Hot berkurang.

Ia kembali tersenyum. Tak sedikitpun tampak kekhawatiran atau pun rasa terdesak tersirat di wajahnya. Ia sangat senang melihat Riku-San yang bisa dengan cermat memanfaatkan keadaan. Well, ia memang tidak terlalu mengerti tentang fisika namun hal itu cukup berperan penting dalam ujian kali ini.

Well, ia memperhatikan keadaan. Semua Digimon milik peserta mendekat kearah Gigimon-nya. Hal yang bagus, namun sangat berbahaya. "Ya, mungkin kalian belum melihat yang satu ini," gumamnya pelan.


"Gigimon, lakukan Heated Bubble dari jarak dekat dengan kecepatan secepat mungkin sambil berputar," perintahnya. Gigimon pun melakukan hal yang diperintahkannya. Gigimon miliknya langsung memulai gerakan yang dulu telah membuat mereka lulus dalam ujian In-Training, berputar. Ia langsung berputar sambil melontarkan gelembung-gelembung bersuhu tingginya. Mungkin bila dari jarak jauh Heated Bubble-nya takkan menunjukan reaksi yang berlebihan. Namun bila dalam jarak dekat, ledakan bisa terjadi. Ia ingat kalau dulu saat ujian ia pernah melubangi atap ruangan ini dengan Heated Bubble milik Jyarimonnya untuk menyelamatkan diri dari asap beracun sang Examiners saat itu. Tapi sepertinya, lubang itu sudah tidak ada lagi. Cepat sekali orang-orang memperbaikinya.

"Seingatku, panas bisa melelehkan batu. Ingat, Heated Bubble itu gelembung yang suhunya sangat tinggi," gumamnya lagi. Ia kembali tersenyum.

"Cih, Strategi yang Hebat", kata Takumi. "Kuramon Tembakkan Glare Eye kemudian Lari Dengan kecepatan tinggi Sambil menghindari gelembungnya. lalu lompat ke arah Relemon. Selamatkan Teman kita", perintah Takumi Dengan Cepat.

"Huhh, aku terjebak. bagaimana caraku menghindarinya", Kata Kazuhiko sedikit panik. Tapi melihat kedatangan Kuramon ia mengerti maksudnya. "Relemon berubah ke mode jell, lalu berputarlah dengan cepat counterclockwise. Sehingga kau dan Kuramon saat berbenturan tidak mengalami cedera dan kau bisa memantulkan kembali kuramon ke arah Takumi.", Kata Kazuhiko sambil tersenyum. dengan ini relemon maupun Kuramon akan terpental menjauh dari Gigimon karena benturan yangg dilakukan Kuramon dan putaran cepat dari Relemon. Kuramon akan terpental kembali ke arah Takumi sedangkan Relemon akan terpental kembali ke arahku. "Terimakasih Taku sudah menolongku. Tak akan kubiarkan juga Kuramon terluka", Katanya sambil mengacungkan jempolnya kearah Takumi yang berada di sebelah kanan Kazuhiko.

Ia kembali tersenyum. Sepertinya serangan Yoshi-San sia-sia karena Gigimon-nya sedari tadi masih menutup matanya dan ia belum memerintahkan untuk membuka matanya kembali. Hebat, sangat hebat. Ia bisa melihat kerja sama yang baik antara Riku-San dan Yoshi-San. Hem, tapi ini masih belum berakhir. Ia masih bisa menyik-, ups. Maksudnya menguji mereka lebih jauh lagi.

Melihat kondisi arenanya yang sekarang kosong, ia segera mengambil tindakan. Sebenarnya, mau mereka menjauh atau mendekat. Hasilnya sama saja, tetap menguntungkan. Bila mereka mendekat, ia bisa menyerang dari jarak yang dekat sehingga dampak serangannya lebih teras. Bila mereka menjauh, ia bisa mendominasi arena disekitar Digimon-nya.

"Gigimon, Heated Bubble dari atas, lalu kemudian dari bawah," perintahnya. Gigimon pun langsung menembakan Heated Bubble-nya keatas seperti tadi, namun kali ini hanya berupa garis lurus saja. Gelembung-gelembung yang dari atas jatuh diarena tempat Relemon dan Kuramon berada, dan sekitarnya. Setelah selesai menembakan gelembung dari atas, Gigimon kemudian menembakan Heated Bubble-nya dari arah depan berupa garis lurus kearah Relemon dan Kuramon. Nah, selagi mereka mengurus yang atas, mereka pasti terkena yang bawah. Bila mengurus yang bawah, pasti akan terkena yang atas. Nah, bagaimana sekarang?

Cut!!
Silahkan laporkan point kalian... Setelah dihitung2, biar adil semuanya kocok dadunya 5 kali...

Lapor, point saya: 8 + 8 + 6 + 13 + 13 = 48